Awalnya, seni tersebut merupakan pengiring upacara yang disebut "helaran reumpak jarami, ampih pare", yakni upacara yang dilakukan ketika para petani memindahkan padi dari sawah ke tempat penyimpanan padi (leuit) atau disimpan ke rumah.
Instrumen pengiring yang digunakan Juarta Putra adalah seperangkat alat musik dogdog yang terdiri dari tilingtit, tong, brung, dan bangplak, bedug, kecrek, serta tarompet.
Selain itu, sajian kesenian itu juga dilengkapi oleh penari barongan dan penari kuda lumping yang biasanya tampil dalam keadaan kerasukan atau kesurupan.
Berdiri sejak tahun 1982, Juarta Putra merupakan generasi penerus dari kelompok sebelumnya yakni Warga Budaya (1935-1975) yang dipimpin oleh Abah Juarta dan saat ini beranggotakan 30 orang.
Bangbarongan
Seni Sunda selain reak, juga ada bangbarongan atau tarian barong memeriahkan pagelaran seni dan budaya yang digelar masyarakat seni di Desa/Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu, dalam rangka melestarikan kesenian sekaligus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Kegiatan bertemakan "Nyukcruk Galur Seni, Mapay Laratan Budaya Sangkan Cimanggung Ngahiji" itu dihadiri warga dan tokoh masyarakat dengan menampilkan berbagai kesenian, salah satunya atraksi seni bangbarongan.
Sejumlah seniman bangbarongan tersebut menyusuri sejumlah ruas jalan desa beriringan dengan kelompok seni lainnya seperti sisingaan, dan sejumlah seni reak lainnya serta tarian dan seni reog.
Khusus kesenian bangbarongan tampil memukau di tengah kerumunan masyarakat dengan menunjukan atraksi tarian khasnya.
Ketua pelaksana acara Rusanto Joko Prakoso mengatakan, kegiatan tersebut sebagai bukti bahwa masyarakat Cimanggung peduli untuk melestarikan seni dan budaya Sunda.
Seni tradisional reak Sunda bakal tampil di Festival Roskilde
Kamis, 23 Juni 2022 10:43 WIB