Antarajabar.com - Ribuan warga menyambut dengan meriah lomba kesenian reak kuda lumping di halaman kantor Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu, yang dihadirkan untuk melestarikan dan memperkenalkan kesenian khas itu kepada masyarakat.
"Reak ini sudah ada sejak 1930 yang memiliki filosofi ketuhanan yang harus dijaga dan dilestarikan oleh kita," kata penyelenggara acara abah Enjoem di sela-sela acara tersebut.
Lomba reak kuda lumping itu diikuti tujuh peserta dari kelompok seni reak yang ada di Kabupaten Sumedang.
Sejumlah warga juga pendukung peserta tampak antusias menyaksikan seni tersebut sambil sesekali bersorak gembira.
Masing-masing peserta menunjukan tarian yang dikolaborasi dengan pencak silat berikut diiringi lantunan musik khas sunda.
Beberapa peserta ada yang mengenakan kostum tokoh pewayangan, bahkan ada yang sampai kerasukan ketika suara musik keras mengiringi pertunjukan tersebut.
Abah Enjoem mengatakan tradisi kesenian itu merupakan warisan budaya leluhur yang biasa ditampilkan dalam acara besar seperti khitanan, pernikahan, pemilihan kepala desa dan kegiatan syukuran lainnya.
"Seni reak sebagai bentuk peringatan untuk selalu mendekatkan diri pada yang Maha Kuasa," katanya.
Pemain reak Agus Hamin berharap kegiatan seni tersebut dapat terus digelar secara rutin di Sumedang maupun daerah lainnya sebagai upaya menjaga dan melestarikan kesenian khas Jawa Barat.
"Kami senang seni reak tetap ada dan ingin seluruh Indonesia tahu, meskipun zaman semakin maju," katanya.
Warga Sumedang Sambut Seni Reak Kuda Lumping
Senin, 23 November 2015 7:18 WIB