Houston (ANTARA) - Harga minyak naik tipis pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), ditopang permintaan bahan bakar musim panas yang tinggi, sementara pasokan tetap ketat karena sanksi terhadap minyak Rusia setelah invasi ke Ukraina.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus menguat 52 sen atau 0,5 persen, menjadi menetap di 114,65 dolar AS per barel.
Baca juga: Harga minyak naik setelah jatuh enam persen karena kekhawatiran ekonomi
Kontrak minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juli berakhir pada Selasa (21/6/2022), ditutup pada 110,65 dolar AS, dengan kenaikan 1,09 dolar AS atau 1,0 persen. Kontrak WTI untuk Agustus yang lebih aktif terangkat 1,53 dolar AS menjadi 109,52 dolar AS.
Kedua kontrak acuan membukukan kerugian mingguan pekan lalu. Untuk WTI itu adalah kerugian mingguan pertama dalam delapan minggu dan untuk Brent yang pertama dalam lima minggu.
"Anda memiliki beberapa orang yang melompat ke sini untuk membeli di harga terendah atau apa yang mereka harapkan adalah posisi terbawah pasar," kata Robert Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho di New York.
Harga minyak sedikit menguat di tengah permintaan kuat
Rabu, 22 Juni 2022 6:42 WIB