ANTARAJAWABARAT.com, 4/8 - Sulit dimengerti jika orang tidak prihatin dengan pemanasan global ketika dampaknya ada tepat di depan mata kita!
Berita tentang pulau yang hilang ditelan samudra sudah pernah didengar oleh banyak manusia. Tapi ketika orang dapat melihat dampaknya di tengah kota, bukankah ceritanya akan berbeda 180 derajat, demikian laporan Today in Tech --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Jumat pagi.
Menurut laporan di Today in Tech, KFOR TV di Stillwater, Oklahoma, memberitakan bahwa temperatur di kota tersebut sangat tinggi "sehingga beberapa lampu jalan mulai meleleh".
Stillwater memang menghadapi udara panas yang luar biasa; pada Kamis temperatur mencapai 115 F, lalu temperatur diperkirakan mencapai 108 F pada Jumat dan 109 pada Sabtu, kata KFOR TV.
Dan temperatur yang lebih hangat sebenarnya bukan sesuatu yang baru; Juli merupakan bulan ke-23 dari 28 bulan belakangan yang memiliki temperatur rata-rata di atas bulan lain, katanya.
Namun ada teori lain yang menyatakan barangkali udara panas bukan penyebab melelehnya beberapa lampu jalan. Ada laporan di Facebook bahwa api yang berasal dari tempat penimbunan sampah di dekat lampu jalan mungkin telah membuat wadah plastik lampu itu meleleh.
Walaupun begitu, katanya, api dari tempat penimbunan sampah tetap saja disebabkan dan ditambah parah oleh udara kering dan panas yang memecahkan rekor.
Tapi jika api yang menyala secara spontan dan berbahaya bukan alasan yang memadai untuk berpaling ke penghijauan, lalu apa lagi kah yang bisa dijadikan dasar?
(ANTARA/Today in Tech)