Sebelumnya Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, meningkatkan pengawasan kesehatan ternak, utamanya ternak yang masuk ke Karawang, untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Untuk sementara ini belum ada laporan terkait adanya hewan ternak yang terjangkit penyakit mulut dan kuku. Tapi kita akan meningkatkan pengawasan hewan ternak yang masuk," kata Kepala Dinas Pertanian Karawang, Hanafi, Jumat.
Menurut dia, pihaknya hingga kini belum sampai melakukan pelarangan hewan ternak dari luar yang masuk ke Karawang terkait maraknya penyakit mulut dan kuku tersebut. Tapi, petugas di lapangan akan terus meningkatkan pengawasan sehingga dipastikan ternak yang masuk bebas dari PMK.
"Kita belum melarang, hanya akan mengoptimalkan pengawasan. Jadi penyuluh di setiap kecamatan agar segera mengecek setiap hewan ternak dari luar daerah yang masuk ke Karawang," kata dia.
Setiap hewan ternak dari luar daerah yang masuk ke Karawang, katanya, harus disertai dengan sudah kesehatan hewan dari daerah asal. Hewan ternak yang masuk ke Karawang berasal dari berbagai daerah, di antaranya dari wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur dan NTB. "Kalau kiriman hewan ternak dari wilayah Sumatera itu sangat jarang," katanya.
Lebih lanjut, Dinas Pertanian Karawang juga tengah melakukan sosialisasi terkait dengan penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak itu kepada para peternak yang ada di Karawang.
"Jumlah peternak kecil dan besar di Karawang ada lebih dari 100 peternak. Itu termasuk peternak kecil yang hanya ada dua sampai tiga ekor," kata Hanafi.
16 ekor sapi yang terpapar PMK di Karawang terpaksa disembelih
Selasa, 21 Juni 2022 11:29 WIB