"Sebanyak 30 persen dari yang sebelumnya menganggur kini sudah bekerja atau berusaha. Sebanyak 66 persen menggunakan sertifikasi prakerja untuk mendapatkan pekerjaan," ujarnya.
Menurutnya, program dengan jumlah 12,8 juta peserta itu menjadi pembayaran government to people (G to P) yang paling masif dibandingkan dengan negara-negara lain. Hal itu membuat Indonesia menjadi negara paling siap di forum UNESCO, terkait informasi digital.
"Di UNESCO, terkait informasi digital, dari hampir seluruh negara yang memaparkan, yang paling siap insya Allah adalah Indonesia. Perdana Menteri Belanda juga ingin melihat Program Kartu Prakerja," kata Airlangga.
Acara "Temu Raya #KitaPrakerja" ini dihadiri sekitar 8.000 alumni Program Kartu Prakerja. Turut hadir pula Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Dalam kesempatan yang sama Presiden Joko Widodo menyebut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai salah satu motor penggerak keberhasilan Program Kartu Prakerja.