Namun ia ingin memberikan catatan beberapa yang angkanya masih rendah agar bisa menjadi perhatian.
"Angka yang masih rendah, TK usia 6 tahun ke atas baru 12,54 persen, RA baru 15 persen, PAUD masih 2 persen, MTS baru 64 persen, dan SLB 52 persen," sebutnya.
Sementara data capaian vaksinasi penguat bagi pendidik yakni, RA dan PAUD masih rendah yakni RA 37,50 persen, PAUD 41 persen, guru SD baru 62 persen, guru MI 39 persen, guru SMP 77 persen, guru MTS 37 persen, guru SMA 67 persen, guru MA 42 persen, dan SLB 52 persen.
Baca juga: Bima Arya sambut baik pemesanan minyak goreng melalui aplikasi Sapawarga Jabar
Baca juga: Bima Arya sambut baik pemesanan minyak goreng melalui aplikasi Sapawarga Jabar
Selain meminta peran kepala sekolah umum, Bima juga meminta jajarannya berkoordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bogor untuk meningkatkan vaksinasi penguat di MI, MTS dan MA yang angkanya masih sangat rendah.
Kepala sekolah pendidikan Islam diharapkan dapat menyampaikan Fatwa MUI Nomor 15 Tahun 2021 tentang vaksinasi yang tidak membatalkan puasa dan tidak akan menimbulkan gejala yang dikhawatirkan, sebaliknya kondisi menunjukkan hal yang baik.
Ia pun memberikan dua opsi kepada tenaga pendidik, pertama datang ke sentra-sentra vaksin di kelurahan terdekat.
"Dan kedua jika ada permintaan khusus, Pemkot Bogor akan melakukan koordinasi dengan Dinkes untuk membuat sentra khusus dengan catatan harus ada peserta yang datang baik itu guru, tenaga pendidik dan juga siswa," katanya.