Chicago (ANTARA) - Harga emas kembali tergelincir pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) menjelang rilis risalah pertemuan Federal Reserve Maret, namun daya tarik logam sebagai investasi yang aman dan lindung nilai inflasi mengimbangi kenaikan suku bunga 50 basis poin yang diharapkan oleh bank sentral AS.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, melemah 4,4 dolar AS atau 0,23 persen, menjadi ditutup pada 1.923,10 dolar AS per ounce. Emas berjangkan merosot 6,5 dolar AS atau 0,34 persen menjadi 1.927,50 dolar AS pada Selasa (5/4/2022).
Baca juga: Harga emas jatuh 6,5 dolar tertekan prospek kebijakan moneter agresif Fed
"Perdagangan emas sedikit lebih rendah antara sekarang dan penutupan hari ini, tetapi benar-benar tidak ada kejutan besar pada risalah (Fed) itu," kata ahli strategi pasar senior RJO Futures Bob Haberkorn, menambahkan bahwa penurunan emas terbatas.
"Pasar mengharapkan kenaikan setengah poin itu."
Pejabat Fed mencatat bahwa satu atau lebih kenaikan 50 basis poin dalam kisaran target dapat sesuai pada pertemuan mendatang, yang berikutnya adalah pada Mei, terutama jika tekanan inflasi tetap tinggi atau meningkat, menurut risalah rapat kebijakan 15-16 Maret.