Abenk mengetahui jika Umbu pernah tertinggal saat terjatuh dari sepeda motor orang yang pernah memboncengnya hingga dia mungkin trauma.
"Eh sesampainya di hotel tempat menginap Sapardi, Umbu menyuruh saya pergi. 'Sudah kau pulang' bilang Umbu ke saya, " katanya.
Semula dirinya berharap bisa mendengar percakapan dua "dewa" sastra di Tanah Air saat itu. "Ya sudah, akhirnya saya pulang, " tambah Abenk.
Kesunyian
Soal kesunyian, Umbu Landu Paranggi itu punya tiga anak. Anak bungsunya tidak pernah bertemu dengan bapaknya, mungkin baru bertemu melihat jenazahnya saja.
Umbu Landu Paranggi meninggalkan Sumba tempat dia dilahirkan dan istri serta anak-anaknya tinggal. Dia menghabiskan masa tuanya sendirian di Bali.
Satu lagi, kata dia, Umbu selama tinggal di Bali hidupnya nomaden atau berpindah pindah. "Jadi setiap rumah rekan yang didatangi akan menyambutnya luar biasa. Bahkan ada yang menyiapkan kamar pribadi untuk Umbu, " katanya.