"Dari data yang dimiliki oleh BNPB, tujuh provinsi itu setiap tahun selalu menjadi hotspot, dalam artian provinsi-provinsi dengan tingkat kejadian bencana paling tinggi di Indonesia," katanya.
Oleh karena itu, lanjut dia, BNPB mengimbau bagi pemerintah daerah di tujuh provinsi itu agar benar-benar memperhatikan kembali kondisi lingkungan, sungai, alam-alam pegunungan yang selama ini menjadi daerah resapan air.
Baca juga: 5 ha sawah di Palabuhanratu gagal panen tertimbun longsor
Baca juga: 5 ha sawah di Palabuhanratu gagal panen tertimbun longsor
Di samping itu, tujuh pemda itu juga diimbau memperhatikan kondisi di sepanjang aliran sungai yang mungkin selama ini terjadi penyempitan atau terjadi pendangkalan.
"Itu harus benar-benar kita benahi bersama-sama," ucapnya.
Dalam kesempatan sama, Abdul Muhari juga menyampaikan, pada Maret 2022 ini Indonesia mengalami 358 kejadian bencana, sementara pada Maret 2021 sebanyak 537 kejadian bencana.