Turun temurun
Produsen kerupuk melarat yang berada di Desa Gesik, Kecamatan Tengahtani, Kabupaten Cirebon Eli Marliyah mengaku usaha yang saat ini dijalankannya merupakan warisan turun temurun keluarga.
Sehingga cita rasa masih sama persis sesuai warisan dari orang tua mereka, dan hanya saja prosesnya kini sudah sedikit dibantu oleh mesin, meskipun tidak secara keseluruhan.
Pembuatan kerupuk melarat sendiri lanjut Eli masih sama persis, mulai dari penyediaan adonan dari tepung aci, pencetakan, pengukusan, penjemuran, dan penyangraian.
"Semua masih sama, seperti dahulu. Meskipun kini ada beberapa yang dibantu menggunakan mesin," kata Eli.
Ia bukanlah satu-satunya anak yang melanjutkan usaha dari keluarga, namun adik, keponakan, dan kerabatnya masih berprofesi sama. Karena hampir semua yang menjadi perajin kerupuk melarat di Desa Gesik, merupakan sanak saudara, dan mereka mewarisi keahlian keluarga.
Sementara perajin lain Nunu mengatakan kerupuk melarat tidaklah digoreng, melainkan disangrai menggunakan pasir sungai yang sudah dibersihkan terlebih dahulu.
Proses tersebut memang sudah dilakukan semenjak dulu, bukan karena kelangkaan minyak goreng yang terjadi pada saat ini.
Spektrum - Kerupuk melarat kuliner khas Cirebon tercipta saat masa sulit
Oleh Khaerul Izan Selasa, 29 Maret 2022 5:53 WIB