Sehingga, masyarakat waktu itu tidak bisa menanam padi, karena semua tanaman sudah ditentukan oleh penjajah yang menerapkan "cultuurstelsel" atau tanam paksa.
Kondisi tersebut membuat masyarakat Cirebon tidak memiliki persediaan makanan yang mencukupi. Masyarakat hanya bisa menanam singkong untuk kebutuhan makan sehari-hari.
Pada masa sulit tersebut terciptalah makanan berbahan baku singkong, dan salah satunya adalah kerupuk melarat yang sampai saat ini terus dijaga oleh masyarakat Cirebon.
"Sejarah kerupuk melarat ini panjang, dan diciptakan saat masa sulit di Cirebon. Kurang lebih sekitar tahun 1830-an," kata Budayawan dan pemerhati sejarah Cirebon Mustaqim Asteja di Cirebon.
Menurut Mustaqim, kuliner khas Cirebon itu awalnya bernama kerupuk mares, namun seiring berjalannya waktu, banyak orang luar kota yang datang ke Cirebon, dan melihat proses memasaknya tanpa menggunakan minyak goreng, maka dinamakan kerupuk melarat.
Kini kuliner tersebut sudah menjadi oleh-oleh khas yang wajib dibawa oleh wisatawan atau orang luar daerah yang mampir ke Cirebon.