Kemendikbudristek juga akan mengusulkan jalur rempah di Nusantara yang sudah dibangun pada zaman kolonial sebagai warisan budaya ke UNESCO.
"Kami juga terus memberikan pemahaman dan kesadaran kepada masyarakat tentang rempah-rempah yang ada di Indonesia, yang ada di sekitar kita untuk dimanfaatkan," katanya.
Baca juga: Pupuk Kujang pastikan pupuk subsidi tersedia aman untuk Garut capai 65.326 ton
Anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah mendukung adanya program yang dijalankan Kemendikbudristek terkait menghidupkan jalur rempah untuk mengingatkan kembali kepada generasi muda tentang rempah yang telah membentuk bangsa, negara, dan peradaban manusia.
"Menghidupkan jalur rempah pada saat ini, kita maknai sebagai revitalisasi nilai budaya rempah dan bagaimana memanfaatkannya pada masa kini dan masa depan," katanya.
Seorang peserta seminar Bumi Rempah Nusantara untuk Dunia, Jajang Bonita mengatakan kegiatan tersebut telah memberikan wawasan baru terkait manfaat dan segala keistimewaan rempah-rempah yang ada di lingkungan sekitar.
Baca juga: Pasokan minyak goreng di Garut cukup, dijual di atas HET
Jajang yang mengaku sebagai pelaku usaha kuliner bernama Bonita di Garut itu mengatakan keberadaan rempah-rempah di Garut telah membantu produk usaha makanannya lebih istimewa dan memiliki cita rasa tersendiri.
Ia mencontohkan seperti produk kuliner unggulannya yakni nasi liwet domba yang membutuhkan rempah-rempah untuk membuat nasi liwet memiliki rasa yang khas dan tidak bau daging domba.
"Tentu rempah-rempah ini sangat saya butuhkan, dan selalu tersedia, tidak sulit, makanya rempah-rempah yang ada di kita itu memang harus selalu dijaga," katanya.*
Baca juga: Jalan aspal plastik lebih kuat karena sudah teruji, kata Wabup Garut