Kota Bogor (ANTARA) - Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol. Susatyo Purnomo Condro menerima laporan dari toko grosir atau agen minyak goreng di wilayahnya terkait dengan keterbatasan pengiriman barang dari distributor.
"Sidak ke agen sudah kami lakukan 3 minggu lalu bersama Diskopukmgadin untuk memonitor grosir-grosir besar dan menerima pasokan itu yang memang juga terbatas hingga sekarang," katanya saat diwawancarai usai meninjau harga minyak goreng di Pasar Baru Bogor, Rabu.
Kombes Pol. Susatyo menuturkan bahwa permasalahan distribusi minyak goreng terjadi bukan hanya di level kota, melainkan secara nasional.
Oleh karena itu, pihak kepolisian bersama TNI dan Pemerintah Kota Bogor memastikan kelangkaan minyak goreng ini tidak menimbulkan masalah lain.
Sebanyak 200 petugas gabungan akan memastikan stok minyak goreng tersedia hingga menjelang Ramadan 1443 Hijriah.
Dalam peninjauan stok dan harga minyak goreng di Pasar Baru Bogor bersama Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Kombes Pol. Susatyo mendapati keluhan pedagang soal keterbatasan pasokan.
Ia bersama rombongan berkeliling ke sejumlah toko di pasar tersebut dan bertanya kepada pedagang. Keterangan yang dilontarkan pedagang seragam bahwa pembelian minyak goreng kemasan sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) hingga Selasa (15/3) masih ada pembatasan jumlah dan waktunya.
Kombes Pol. Susatyo menyebutkan harga di pasar tradisional sekarang ini mulai Rp14 ribu hingga Rp16 ribu.
Mengenai ketentuan baru pemerintah mengganti HET dengan subsidi minyak goreng curah menjadi Rp14 ribu, menurut dia, belum masuk ke tingkat kota.
Pedagang bernama Wati mengatakan bahwa pihaknya masih menerima jatah 2 dus berisi 12 kemasan minyak goreng ukuran 1 liter sesuai HET dalam sekali pembelian dalam 1 minggu.
Pembelian minyak pun dipadukan dengan bihun seharga Rp6.000 sehingga kepada pembeli satu paket minyak goreng dan bihun itu seharga Rp20 ribu.
Per hari ini harga minyak curah yang sebelumnya Rp14 ribu harga pembelian pedagang di agen menjadi Rp15.500,00 sehingga harga jualnya kepada masyarakat mencapai Rp17 ribu.
"Baru hari ini, ini bonnya ada. Yang kemasan sulit, curah naik," katanya sambil menunjukkan bon tersebut kepada ANTARA.
Sebelumnya, Acun, pemilik toko Toko Makmur yang menjadi agen atau grosir minyak goreng, mengatakan bahwa stok minyak goreng HET tersedia merek Resto dan SIIP sebanyak 800 dus per 2 hari.
Sebanyak 250 dus diberikan kepada tiga pasar dan sisanya dijual di toko untuk layani langganannya dengan diminta beli minimal susu kemasan minimal setengah lusin per 1 dus minyak goreng merek Resto atau SIIP.
Para pembeli di tokonya, lanjut dia, dijatah hanya boleh beli 2 dus per sekali pembelian.
"Satu dus isi 12 kemasan minyak goreng premium merek Resto atau SIIP dengan harga Rp167 ribu," jelasnya.
Menurut Acun, hingga saat ini minyak goreng HET kemasan sederhana belum juga ada didistribusikan di Kota Bogor.