Chicago (ANTARA) - Harga emas anjlok hampir tiga persen pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena penurunan harga minyak membantu aset-aset berisiko rebound yang didorong oleh perang di Ukraina dan investor mengambil keuntungan setelah lima sesi beruntun naik.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, turun tajam 55,1 dolar AS atau 2,7 persen, menjadi ditutup pada 1.988,2 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas tembus 2.000 dolar, kekhawatiran Ukraina, risiko inflasi melonjak
Sehari sebelumnya, Selasa (8/3/2022), emas berjangka melonjak 47,4 dolar AS atau 2,37 persen menjadi pada 2.043,30 dolar AS. Emas menetap di atas angka 2.000 dolar untuk pertama kalinya sejak Agustus 2020.
Ketika perang Rusia-Ukraina menunjukkan beberapa deeskalasi pada Rabu (9/3/2022) dan harga minyak jatuh dua digit, memberikan beberapa bantuan kepada ekonomi AS yang dihantam oleh inflasi tanpa henti, dan emas mengikuti lebih rendah.
"Kami sedikit terbawa oleh emas, tetapi kami berada pada pijakan yang jauh lebih kuat daripada sebelum konflik ini, terutama karena saya masih berpikir Federal Reserve dan bank sentral lainnya akan sangat berhati-hati tentang bagaimana mereka mengurangi likuiditas," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.
Emas anjlok 55 dolar AS karena aksi ambil untung
Kamis, 10 Maret 2022 6:37 WIB