New York (ANTARA) - Harga minyak menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah persediaan minyak mentah AS jatuh hampir 5 juta barel dan permintaan bahan bakar naik ke level tertinggi sepanjang masa, menggarisbawahi pengetatan pasar yang sedang berlangsung.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April terangkat 77 sen atau 0,9 persen, menjadi menetap di 91,55 dolar AS per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret berakhir naik 30 sen atau 0,3 persen menjadi 89,66 dolar AS per barel.
Baca juga: Harga minyak naik di Asia setelah data menunjukkan stok AS turun mengejutkan
Stok minyak mentah AS turun 4,8 juta barel pekan lalu menjadi 410,4 juta barel, terendah sejak Oktober 2018, sementara keseluruhan produk yang dipasok, yang mewakili permintaan, mencapai rekor 21,9 juta barel per hari selama empat minggu terakhir, menurut data pemerintah.
Aktivitas berat dan peningkatan di pemrosesan kilang AS menandakan pasar yang ketat untuk beberapa bulan mendatang.
"Data jelas sangat bullish - semuanya bullish, dengan persediaan pada level terendah dalam beberapa tahun," kata Phil Flynn, analis di Price Futures Group.
Harga minyak reli setelah stok minyak mentah AS jatuh dan permintaan kuat
Kamis, 10 Februari 2022 8:37 WIB