Singapura (ANTARA) - Harga minyak naik di perdagangan Asia pada Rabu pagi, menyusul penurunan dua sesi beruntun setelah data industri menunjukkan penurunan tak terduga dalam stok minyak mentah dan bahan bakar AS, mengimbangi kekhawatiran kemungkinan kenaikan pasokan dari Iran.
Minyak mentah berjangka Brent terdongkrak 23 sen atau 0,3 persen, menjadi diperdagangkan di 91,01 dolar AS per barel pada pukul 01.22 GMT, sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berada di 89,47 dolar AS per barel, menguat 11 sen atau 0,1 persen.
Baca juga: Harga minyak jatuh dari tertinggi 7 tahun saat pembicaraan AS-Iran dimulai
“Kekurangan pasokan adalah faktor kunci yang mendorong harga minyak,” kata Tina Teng, seorang analis di CMC Markets.
Stok minyak mentah, bensin, dan produk sulingan AS turun pekan lalu, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute (API) pada Selasa (8/2/2022). Persediaan minyak mentah turun 2 juta barel, menurut API, dibandingkan ekspektasi analis untuk kenaikan 400.000 barel.
Lebih banyak data dari Badan Informasi Energi AS (EIA) akan tersedia pada Rabu pukul 10.30 waktu setempat (15.30 GMT).
Harga minyak naik di Asia setelah data menunjukkan stok AS turun mengejutkan
Rabu, 9 Februari 2022 9:47 WIB