New York (ANTARA) - Minyak jatuh lebih dari dua persen dari tertinggi tujuh tahun pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena dimulainya kembali pembicaraan tidak langsung antara Amerika Serikat dan Iran yang dapat menghidupkan lagi perjanjian nuklir internasional dan memungkinkan lebih banyak ekspor minyak dari produsen OPEC tersebut.
Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April yang diperdagangkan di London, patokan global untuk minyak, tergelincir 1,91 dolar AS atau 2,1 persen, menjadi 90,78 dolar AS per barel.
Baca juga: Harga minyak tergelincir dari tertinggi 7 tahun jelang pembicaraan AS-Iran
Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret yang diperdagangkan di New York, jatuh 1,96 dolar AS atau 2,1 persen, menjadi ditutup pada 89,36 dolar AS per barel.
Sebuah kesepakatan Amerika Serikat dan Iran dapat mengembalikan lebih dari satu juta barel per hari (bph) minyak Iran ke pasar, meningkatkan pasokan global sekitar satu persen. Pembicaraan nuklir dilanjutkan di Wina pada Selasa (8/2/2022).
Namun, kedua harga acuan tersebut menghadapi kemunduran ekstrem dalam beberapa bulan mendatang. Kontrak berjangka untuk Brent dan WTI hingga Juli berada dalam apa yang disebut Robert Yawger, direktur eksekutif energi berjangka di Mizuho, sebagai super-backwardation dengan setiap bulan diperdagangkan setidaknya 1 dolar AS per barel di bawah bulan sebelumnya.
Harga minyak jatuh dari tertinggi 7 tahun saat pembicaraan AS-Iran dimulai
Rabu, 9 Februari 2022 8:42 WIB