Mayor Jenderal TNI Agus Subiyanto berpeluang jadi Pangkostrad
Rabu, 19 Januari 2022 21:19 WIB
Pada masa Orde Baru berkuasa, anggota-anggota kabinet --panglima ABRI juga anggota kabinet-- memiliki masa bakti sama dengan masa bakti kabinet itu, yaitu lima tahun. Wiranto menjadi panglima ABRI tidak sesuai dengan "jadwal" itu dan selain dia cuma seorang panglima ABRI yang memiliki masa jabatan cuma tiga bulan, yaitu Jenderal TNI Edi Sudradjat (19 Februari 1993-21 Mei 1993), yang digantikan Jenderal TNI Feisal Tandjung (21 Mei 1993-12 Februari 1998).
Secara tidak resmi, Perkasa sebelumnya mengungkapkan calon panglima Kostrad akan diambil dari perwira tinggi berpangkat mayor jenderal. Walau secara normatif saat ini ada banyak mayor jenderal di TNI AD, namun ada empat nama yang dianggap berpeluang.
Mereka adalah Mayor Jenderal TNI Maruli Simanjuntak (panglima Kodam IX/Udayana), Mayor Jenderal TNI Agus Subiyanto (panglima Kodam III/Siliwangi), Mayor Jenderal TNI I Nyoman Çantiasa (panglima Kodam XVIII/Kasuari), dan Mayor Jenderal TNI Teguh Pujo Rumekso (panglima Kodam VI/Mulawarman). Semua mayor jenderal ini berlatar belakang Komando Pasukan Khusus TNI AD dan sejarah mencatat juga bahwa Kostrad sangat lazim dipimpin seorang perwira tinggi TNI AD berlatar itu.
Mereka adalah Mayor Jenderal TNI Maruli Simanjuntak (panglima Kodam IX/Udayana), Mayor Jenderal TNI Agus Subiyanto (panglima Kodam III/Siliwangi), Mayor Jenderal TNI I Nyoman Çantiasa (panglima Kodam XVIII/Kasuari), dan Mayor Jenderal TNI Teguh Pujo Rumekso (panglima Kodam VI/Mulawarman). Semua mayor jenderal ini berlatar belakang Komando Pasukan Khusus TNI AD dan sejarah mencatat juga bahwa Kostrad sangat lazim dipimpin seorang perwira tinggi TNI AD berlatar itu.
Menanggapi peluang Subianto dalam bursa itu, pengamat militer dan pertahanan, Septiawan, di Jakarta, Rabu, menyebutkan, bahwa jabatan panglima Kostrad tidak terkait dengan politik, sehingga siapapun yang nantinya terpilih, pastilah perwira terbaik.
"Ya posisi panglima Kostrad ini kan bukan posisi jabatan politik ya. Ini posisi karier militer, siapa pun itu harus tunduk dan patuh kepada pimpinan dan sebagai prajurit harus menjunjung tinggi sumpah Sapta Marga. Jadi siapa pun terpilih, yang ditugaskan, pasti perwira terbaik," kata Septiawan yang merupakan lulusan Universitas Pertahanan ini.
Subianto sebelumnya menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden TNI (2020-2021), yang digantikan juniornya yang juga sama-sama dari Kopassus TNI AD, yakni Mayor Jenderal Tri Budi Utomo yang sebelumnya menjabat sebagai wakil Komandan Kopassus TNI AD.
Subiyanto lahir di Cimahi, Jawa Barat, 5 Agustus 1967 dan merupakan lulusan Akademi Militer pada 1991. Sepanjang kariernya di militer, dia pernah Komandan Batalion 22/Grup-2 Kopassus (2005). Kemudian pada 2008 ia dipercaya menjadi kepala Penerangan Kopassus TNI AD. Adapun tugas teritorial perdananya diemban pada 2009 sebagai komandan Kodim 0735/Surakarta.