Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Bank BJB menjadi solusi bagi masyarakat yang terjerat pinjaman online (pinjol) ilegal melalui transformasi digital.
"Ada tugas-tugas pembangunan, salah satunya mengentaskan kemiskinan dengan melawan pinjaman online ilegal atau pun rentenir. Bank BJB bisa berperan di sini, seperti dengan adanya kantor cabang di Bali," kata Ridwan Kamil dalam siaran pers Humas Pemprov Jabar, Selasa.
Baca juga: Bank BJB luncurkan inovasi pembayaran digital
Permintaan tersebut disampaikan Gubernur Jabar saat menutup acara Business Review Semester II Tahun 2021 Bank BJB di Hotel Sofitel, Nusa Dua Bali.
Ridwan Kamil meminta Bank BJB mengimplementasikan pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 dengan transformasi digital. Dan hal itu akan terwujud apabila Bank BJB bisa menghadirkan solusi bagi masyarakat Jabar dalam meningkatkan pendapatan ekonomi, khususnya sektor ekonomi digital dengan target mengikis pinjaman online ilegal yang tengah merajalela.
Hari ini Ridwan Kamil direncanakan meresmikan Program Kredit Mesra (Masyarakat Ekonomi Sejahtera) untuk usaha mikro berbasis rumah ibadah di wilayah Bali.
Dia berharap Bank BJB bisa memberikan dampak positif tak hanya untuk warga Jabar, melainkan juga menyeluruh ke berbagai provinsi di Indonesia.
Baca juga: Bank BJB nilai transformasi digital bantu kinerja saat pandemi covid
"Di Bali akan diluncurkan Kredit Mesra untuk usaha mikro berbasis rumah ibadah," kata dia.
Sebelum menghadiri acara di Bali, Gubernur mendampingi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kota Bandung dan Kabupaten Purwakarta.
Diawali Presiden menghadiri Dies Natalis Universitas Katolik Parahyangan, kemudian diakhiri meninjau terowongan dua proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Purwakarta.
Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil menekankan pesan penting Jokowi, yakni terkait tiga kunci perekonomian di Indonesia di antaranya hilirasi industri, ekonomi hijau, dan ekonomi digital.
"Pak Jokowi tadi dalam pernyataannya menyampaikan tiga kunci perekonomian Indonesia ke depan, yakni hilirisasi industri, ekonomi hijau dan ekonomi digital. Tiga hal itu kalau digabung dan kompak, ekonomi Indonesia akan luar biasa," kata dia.
Apalagi sebanyak 1.500 usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Bali akan dilibatkan dalam produksi barang untuk Konferensi Tingkat Tinggi The Group of Twenty (KTT G-20) tahun ini.
"Sekarang saja G-20 yang akan digelar di Bali kita ranking 16. Tiga rumus ini kalau dipakai, kita bisa rangking 10. Dalam 10 tahun ke depan bjb harus ikut dalam narasi itu. Kredit yang sebelumnya di zona biasa perlu digeser ke zona-zona kunci itu," katanya.
Baca juga: Layanan digital banking Bank BJB meningkat tajam 121,2 persen