Jakarta (ANTARA) -
"Sejak Omicron terdeteksi pada 15 Desember 2021 sampai 17 Januari 2022 sudah ada 840 kasus positif Omicron," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dalam acara diskusi bertajuk "Vaksin Booster Hindari Gelombang Ketiga" yang diikuti secara daring dari Jakarta, Selasa.
Baca juga: Luhut perkirakan puncak Omicron di Indonesia pertengahan Februari-awal Maret
Ia mengatakan bahwa 609 kasus infeksi Omicron terjadi pada pelaku perjalanan dari luar negeri dan selain itu ada 174 kasus transmisi lokal Omicron dan 57 kasus penularan Omicron lain yang masih diteliti sumber penularannya.
Dia memerinci, kasus infeksi Omicron paling banyak terjadi pada pelaku perjalanan dari Arab Saudi (112 kasus) diikuti oleh pelaku perjalanan dari Turki (106 kasus), Amerika Serikat (62 kasus), Malaysia (49 kasus), dan Uni Emirat Arab (45 kasus).
Dari 840 orang yang terinfeksi Omicron, menurut dia, sebanyak 79,1 persen sudah mendapat suntikan dua dosis vaksin COVID-19; 4,2 persen sudah mendapat vaksinasi dosis pertama, tujuh persen belum menjalani vaksinasi, dan 9,7 persen belum diketahui status vaksinasinya.