"Tunnel 2 memang salah satu titik tersulit. Lokasinya berada di area clay shale yang karakteristik tanahnya mudah lapuk apabila terekspos saat penggalian berlangsung. Untuk itu, diperlukan kehati-hatian dalam pengerjaannya dan tidak bisa dilakukan secara terburu-buru," kata Dwiyana.
Baca juga: Kereta cepat Jakarta-Bandung dipastikan dilengkapi fasilitas kereta ukur
Lebih lanjut, Dwiyana menjelaskan bahwa tenaga ahli berpengalaman didatangkan untuk membantu bagian permukaan terowongan karena sangat menguasai metode grouting yang selama ini dipakai untuk mengerjakan beberapa proyek terowongan kereta cepat.
"Kami akui bahwa dalam pengerjaan Tunnel 2 yang berada di area clay shale membutuhkan penanganan khusus. Dikarenakan pengerjaan menggunakan metode grouting, kami mengumpulkan para ahli tunnel yang menguasai grouting untuk membantu memperkuat permukaan terowongan," ujarnya.
Berkat kolaborasi tersebut, ia memastikan tantangan geografis itu bisa diatasi karena proses pengerjaan berangsur membaik dan pengerjaan bisa mencapai 1,2 meter hingga 3 meter per hari.
"Kami berupaya optimal agar pembangunan Tunnel 2 ini berjalan lancar, memiliki kualitas baik, aman serta dapat selesai sesuai dengan target yang direncanakan," lanjut Dwiyana.
Pengerjaan Tunnel 2 proyek kereta cepat libatkan ahli, sebut KCIC
Kamis, 13 Januari 2022 16:37 WIB