Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) memastikan pengerjaan terowongan Tunnel 2 untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, yang terganggu kondisi tanah lempung, sudah melibatkan para ahli.
Ia mengatakan penanganan struktur tanah di lokasi terowongan itu telah melibatkan ahli dari China serta Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mengatasi hambatan geografis tersebut.
Baca juga: PT KCIC tegaskan pentingnya keselamatan kerja pada proyek kereta cepat
"Para ahli dari Tiongkok dan ITB tersebut akan dimaksimalkan untuk transfer knowledge kepada seluruh pekerja kereta cepat di titik konstruksi," kata Presiden Direktur KCIC Dwiyana Slamet Riyadi dalam pernyataan di Jakarta, Kamis.
Sebelumnya, pengerjaan Tunnel 2 yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat, menjadi salah satu titik konstruksi yang mempunyai tantangan tinggi karena berada di tanah lempung (clay shale).
Jenis tanah tersebut mempunyai karakteristik yang mudah lapuk apabila terekspos saat penggalian, sehingga berpotensi menimbulkan pergerakan konstruksi timbunan maupun jalan yang terdapat di atasnya.