Bandung (ANTARA) - Satuan Tugas Citarum Harum melakukan susur sungai untuk mengevaluasi dan memastikan kondisi Sungai Citarum terkini, adapun kegiatan susur sungai dimulai dari Jembatan Cilampeni atau kawasan Sektor 7 dan berakhir di Terowongan Nanjung kawasan Sektor 8 sepanjang 8,4 km dalam waktu kurang lebih satu jam perjalanan.
Hadir Ketua Harian Satgas Citarum Mayjen (Purn) Dedi Kusnadi Thamim, dalam keterangan pers Humas Pemprov Jabar, Kamis menuturkan Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat dan Kabupaten Bandung, Komandan Sektor 7 Kolonel Infanteri Jefson Marisano, Komandan Sektor 8 Kolonel Kavaleri Susanto Dwi Asmara, BBWS Citarum, pelaku industri melalui perwakilan PT Gistex, komunitas arung jeram melaksanakan susur sungai menggunakan empat unit perahu karet di antaranya katamaran.
Baca juga: Gubernur Jabar: Air Sungai Citarum sudah bisa digunakan budi daya ikan
Dedi mengatakan, susur sungai tersebut merupakan upaya kolaborasi pentahelix guna mengevaluasi kondisi Sungai Citarum terkini. Pihaknya bersama-sama memantau kondisi sungai guna mencatat ketercapaian dan kekurangan yang harus diperbaiki.
"Dari yang saya lihat sebelum adanya Perpres 15/2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum, kondisi Citarum begitu kotor awalnya. Alhamdulillah saat ini sudah ada perubahan. Di antaranya di sepanjang bantaran sungai yang semula kumuh, banyak gubug (bangunan liar) sekarang sudah tertata," ujar Dedi.
Selain tertata, bantaran sungai yang diberikan kelonggaran oleh pemerintah untuk ditanami ternyata sudah termanfaatkan dengan baik. Banyak bantaran yang ditanami jagung misalnya dan juga menjadi taman.