Artikel - Transformasi Kurikulum pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Dasar
Jumat, 26 November 2021 9:39 WIB
Ukuran keberhasilan proses pembelajaran Pendidikan dipengaruhi beberapa faktor. Pertama, adanya rumusan tujuan pembelajaran yang mengandung harapan perubahan perilaku yang diharapkan. Tujuan ini merupakan titik awal dari keseluruhan proses pembelajaran. Kedua materi atau subtansi pembelajaran yang biasanya berisikan tugas-tugas gerak dan aktivitas jasmani yang akan dilaksanakan siswa untuk memperoleh pengalaman gerak yang memungkinkan terjadi perubahan perilaku gerak. Ketiga, ada strategi, pendekatan dan metode untuk mensiasati agar terjadi mengalami proses perubahan perilaku tadi. Keempat, adanya evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perubahan yang terjadi pada siswa. Perubahan perilaku harus berproses yang diharapkan bukan sekedar perubahan perilaku motorik saja namun penguasaan pengetahuan, penalaran, serta sikap mentalnya. Para siswa harus mengalami dan melaksanakan sendiri aktivitas gerak itu agar memiliki pengalaman dalam memperoleh kesempatan untuk berfikir dalam membuat sebuah keputusan. Melalui pengalaman dalam suasana belajar yang melibatkan hubungan sosial antar siswa dengan siswa dan gurunya turut berkembang pula sifat-sifat kepribadiannya. Diungkapkan oleh Lutan (2001) dalam Pendidikan jasmani berlangsung pengalaman, bukan saja pengetahuan, keterampilan tetapi juga sikap mentalnya akan terus berkembang sepanjang melaksanakan tugas-tugas dan aktivitas jasmani yang semakin banyak dilakukannya.
Penutup
Fokus transformasi kurikulum penekananya pada implementasi kurikulum PJOK melalui beberapa subtansi yang harus mendapatkan perhatian mulai memperbaharui kompetensi guru PJOK, penataan manajemen pembelajaran PJOK, merevitalisasi model pembelajaran PJOK, suvervisi pembelajaran PJOK dan pembaharuan kedudukan dan sasaran pembelajaran PJOK yang keseluruhannya bermuara di sekolah dasar. Prinsip tranformasi implementasi kurikulum berfokus pada pembelajaran PJOK yang berorientasi pada menciptakan situasi dan kondisi yang mendukung terlaksana siswa belajar secara leluasa. Pembelajaran PJOK harus ditempatkan secara proporsional dalam struktur kurikulum dan diimplementasikan oleh guru yang memiliki kompetensi yang unggul dan professional sehingga mendapatkan keseimbangan antara kebutuhan fisikal, mental dan emosional. Peningkatan kualitas calon guru PJOK melalui pembenahan Program Lapangan Satuan Pendidikan (PLSP) yang terencana dan terstruktur dapat mempersiapkan calon pendidik yang memiliki kompetensi yang handal sesuai dengan kebutuhan masyarakat mendatang era teknologi, informasi dan globalisasi. Kurikulum PJOK harus ditempatkan secara proporsional dalam struktur kurikulum sehingga menjadi kurikulum yang seimbang yang dibarengi dengan efektif pelaksaannya melalui implementasi model pembelajaran yang memberi peluang kepada peserta didik untuk berekplorasi untuk mendapatkan pengalaman gerak yang seluas-luasnya. Hal ini harus dikelola dengan baik sesuai tahapan pembelajaran yang meaningful mulai perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi pembelajaran agar sasaran pembelajaran terjadinya keseimbangan antar domain kognitif, afektif dan psikomotor sebagai sasaran belajar dapat dicapai dengan efektif.
*) Guru Besar UPI Program Studi PGSD Pendidikan Jasmani
(Artikel diambil dari pidato saat pengukuhan guru besar Universitas Pendidikan Indonesia, 24 November 2021 di Gedung Achmad Sanusi UPI Bandung)