Artikel - Transformasi Kurikulum pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Dasar
Jumat, 26 November 2021 9:39 WIB
Dalam mengimplementasikan kurikulum, persoalan kemampuan guru PJOK sangat beragam, ini disebabkan karena pemahaman, pengetahuan, sikap dan keterampilan guru sangat heterogen pula. Pemahaman guru PJOK terhadap pembaharuan kurikulum dipengaruhi beberapa faktor, antara lain kualifikasi dan latar belakang pendidikan, pengalaman inservice training dan pola pembinaan dan pengawasan guru di sekolah turut serta berpengaruh (Fraser-Thomas & Beaudoin, 2002; Ha et al., 2008). Kritik tajam masyarakat terhadap kualitas guru antara lain disebabkan kemampuan guru yang kurang memadai dalam menyesuaikan dirinya terhadap perubahan dan perkembangan yang terjadi di bidang Pendidikan (Natawijaya, 1992).
Minimnya mutu dan jumlah guru PJOK di sekolah dasar pada gilirannya akan melahirkan ketidak mampuan mereka dalam melaksanakan tugasnya secara professional. Mereka belum berhasil melakukan tugasnya untuk mendidik dan membimbingnya secara sistemik melalui program pendidikan jasmani yang semestinya dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan anak didik secara totalitas dan seimbang antara unsur fisik, mental maupun intelektual.
2. Manajemen Kurikulum PJOK SD
Pengelolaan yang berkaitan dengan implementasi kurikulum tetap menjadi hal yang harus diperhatikan seperti perencanaan pembelajaran, proses pelaksanaan pembelajaran dan kegiatan monitoring serta evaluasi tetap menjadi perioritas utama dalam mentransformasi kurikulum 2013.
Rencana pembelajaran baik silabus maupun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) yang dikembangkan oleh guru mengarah pada standar isi baik kompetensi inti, kompetensi dasar maupun kompetensi lulusan. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru harus sesuai dengan sistematika alur pembelajaran praktek PJOK yaitu ada pemanasan, inti dan penutup. Adapun prosedur langkah-langkah pembelajaran PJOK harus dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap kognisi, tahap fiksasi dan tahap otomatisasi (Schmidt, 1988). Penggunaan media pembelajaran merupakan keniscayaan yang harus dihadapi dalam pembelajaran praktek PJOK dan ini berfungsi untuk memfasilitasi proses belajar yang meaningfull, efektif dan efesien.
Kegiatan monitoring dan evaluasi pembelajaran yang dilakukan guru PJOK dimaksudkan untuk mengukur pencapaian kompetensi penguasaan materi pembelajaran berdasarkan indikator-indikator pembelajaran yang digunakan sebagai umpan balik bagi penyempurnaan rancangan pembelajaran, pelaksanaan belajar dan penilaian pembelajaran. (Joyce & Weil, 1980) mengemukakan tiga prinsip penting dalam proses pembelajaran, yaitu: Pertama, proses pembelajaran adalah membentuk kreasi lingkungan yang dapat membentuk struktur kognitif siswa. Kedua, berhubungan dengan tipe-tipe pengetahuan yang harus dipelajari yaitu fisik, sosial dan logika. Ketiga, proses pembelajaran harus melibatkan peran lingkungan sosial anak berinteraksi, berkomunikasi, berbagi pengalaman sehingga memungkinkan mereka berkembang secara wajar.
Pengelolaan Pendidikan jasmani harus meliputi aspek iklim belajar, tugas ajar dan perilaku siswa (Tinning, 1987). Iklim belajar menyangkut suasana yang dibangkitkan oleh interaksi guru dan siswa yang ditandai oleh penampilan perilaku tegas dan jelas serta hangat dalam memberikan bantuan pada siswa. Pengelolaan tugas ajar berkaitan dengan pemilihan materi dan penyajiannya. Materi yang rumit dapat disederhanakan sehingga memudahkan tugas ajar yang dilakukannya. Melalui bimbingan yang intensif lambat laun perilaku siswa menjadi aktif dan mandiri.
Kurikulum PJOK bercirikan bahwa muatan pendikan jasmani tidak hanya ditekankan pada salah satu aspek penguasaan keterampilan motorik saja melainkan juga pada pengembangan nilai-nilai kepribadian peserta didik. Usahakan adanya keseimbangan bersifat integrative kolaboratif. Menggunakan beberapa pendekatan yang bervariatif seperti pendekatan Pendidikan gerak, pendekatan kesegaran jasmani, pendekatan Pendidikan olahraga dan pendekatan Pendidikan rekreasi. Kurikulum PJOK harus memberikan peluang yang menekankan keseimbangan kepada anak didik untuk bereksplorasi sesuai minat bakat dan kebutuhannya, seimbang antara fisical dan mental, verbal skill dan nonverbal skill, intelegensi dan emosi. Pendek kata kurikulum PJOK yang seimbang mampu menumbuhkembangkan pribadi anak seutuhnya.