ANTARAJAWABARAT.com, 28/6 - Panen raya kopi jenis Arabika yang dikelola Kesatuan Pemangku Hutan Perhutani Garut bersama lembaga masyarakat desa hutan (LMDH) di blok Gunung Jaya Papandayan, Desa Keramatwangi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa.
Kepala Unit III Jabar dan Banten Bambang Setiabudi mengatakan di Kabupaten Garut telah ditanami kopi seluas 2700 hektare dengan hasil panen yang baru dikelola sebanyak 15 ton gabah kopi.
Panen raya kopi jenis Arabika yang dihadiri Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan itu, kata Bambang sudah berhasil diekspor di sejumlah pasar internasional dengan kualitas kopi yang cukup baik.
"Kami sudah berupaya memasuki pasar ekspor ini merupakan hasil kerjasama dengan teman LMDH," kata Bambang.
Adanya nilai jual kopi di pasar ekspor, kata Bambang tentu akan berdampak pada kesejahteraan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat desa hutan menjadi lebih baik.
Selain itu, dilakukannya tanaman kopi kata Bambang mampu menyerap tenaga kerja masyakat sekitar sekaligus menjaga kelestarian lingkungan hutan.
"Kita juga bagaimana berupaya meningkatkan terus nilai tambah bahkan dari cara penanaman, budidaya dan pemasaranannya," katanya.
Harapan lain Perhutani melakukan tanaman kopi di Jawa Barat, kata Bambang dapat mengembalikan kejayaan kopi Priangan yang sebelumnya sempat menjadi pemasok di pasar internasional.
"Dengan tanaman kopi di Jawa Barat seluas dua puluh ribu hektare diharapkan dapat mengembalikan kejayaan kopi priangan," harap Bambang.
Sementara itu Bupati Garut Aceng HM Fikri mengatakan terima kasih kepada Perhutani Garut telah membantu masyarakat di sekitar hutan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui budidaya tanaman kopi.
"Dengan apa yang dilakukan Perhutani dengan menanam kopi, salah satu upaya untuk merehabilitasi hutan yang rusak dan membantu petani di sekitarnya dapat layak hidup," kata Aceng.