Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo meminta penyaluran bantuan sosial untuk masyarakat, khususnya beras dan sembako, tidak terlambat dilakukan oleh jajarannya.
"Saya minta jangan sampai terlambat baik itu PKH, BLT desa, bansos tunai, jangan ada yang terlambat dan yang paling penting bantuan beras, sembako, minggu ini harus keluar," jelas Presiden dalam video keterangan pers terkait rapat terbatas kabinet Jumat (16/7) yang ditayangkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden di Jakarta, Sabtu.
Kepala Negara meminta Kepala Bulog dan Menteri Sosial agar tidak ragu menyalurkan bansos.
Sedangkan mengenai prosedur, Presiden meminta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan ikut mendampingi, termasuk dalam penyaluran obat-obatan, suplemen dan vitamin gratis bagi rakyat.
Presiden meminta Menteri Keuangan menyiapkan anggaran untuk pembelian obat, suplemen dan vitamin gratis untuk rakyat.
"Tolong karena kemarin rencananya tahap pertama Rp300.000, tahap kedua Rp300.000, berarti hanya Rp600.000. Saya minta Ibu Menkeu disiapkan paling tidak di atas 2 juta paket. Kan tidak mahal. Saya kira bukan anggaran yang gede, tapi rakyat merasa tenang karena memiliki barangnya," jelas Presiden.
Baca juga: Pemerintah beri tambahan beras kepada penerima bansos selama PPKM
Baca juga: Pemkot Bandung antisipasi dampak ekonomi bila PPKM berlanjut
Baca juga: Kapolri bersama Panglima blusukan ke Bandung cek kebutuhan warga
Presiden Jokowi minta penyaluran bansos tidak terlambat
Sabtu, 17 Juli 2021 17:38 WIB