Cikarang, Bekasi (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat memprioritaskan keandalan jaringan dan pasokan listrik untuk melayani pelanggan terutama rumah sakit rujukan COVID-19 guna membantu pemerintah menangani pandemi virus corona terutama menjelang penerapan PPKM Darurat 3-20 Juli 2021.
"Termasuk di lokasi isolasi terpusat derah, rumah isolasi, hingga produsen oksigen. Kami pastikan ketersediaan pasokan listrik di Jawa Barat saat ini mencukupi," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat, Agung Nugraha di Cikarang, Jumat.
Dia mengatakan pasokan listrik PLN saat ini mencapai 13.106 megawatt, sedangkan beban puncaknya 7.694 megawatt sehingga pihaknya masih memiliki cadangan daya sebesar 5.412 megawatt.
Jumlah tersebut cukup untuk melayani berbagai kebutuhan masyarakat terutama rumah sakit rujukan, rumah isolasi pasien COVID-19, serta pabrik produsen oksigen di Jawa Barat.
Agung menyebut berdasarkan data terkini di laman resmi maupun media sosial Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat, kasus COVID-19 di Jawa Barat terus mengalami lonjakan signifikan.
Kondisi tersebut tentu berpengaruh pada kebutuhan listrik untuk operasional rumah sakit, rumah isolasi, sentra vaksin, dan industri penunjang rumah sakit seperti produsen oksigen.
PLN telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengupayakan keandalan pasokan listrik ke lokasi-lokasi tersebut sehingga proses penanganan pasien COVID-19, pemberian vaksin, maupun proses produksi oksigen diharapkan dapat berjalan lancar tanpa hambatan.
"Dalam rangka mendukung penanganan COVID-19, kami berupaya menjaga pasokan lisrik selama 24 jam agar operasional rumah sakit dan industri produsen oksigen berjalan lancar dan aman," katanya.
Dari sisi internal PLN juga telah melakukan tindakan antisipatif berupa pemeliharaan jaringan SUTM, pemeliharaan kubikel, pemeliharaan gardu, pengamanan jaringan SUTM melalui pemasangan jala pengaman binatang, serta pengamanan jaringan SUTM dari pohon.
Khusus untuk rumah sakit besar, sistem kelistrikan akan dipasok dari dua sumber sehingga apabila sumber listrik utama mengalami gangguan maka langsung dipindahkan ke sumber listrik cadangan.
PLN UID Jabar juga telah menyiapkan 4.137 petugas terdiri atas petugas pelayanan teknis dan personel siaga yang didukung sejumlah sarana seperti 700 unit kendaraan, 103 genset, 20 UPS, 99 unit gardu bergerak, serta 12 unit mobil deteksi.
Kemudian dari sisi eksternal, kata dia, PLN berkoordinasi dengan pengelola rumah sakit dan produsen oksigen di wilayah Jawa Barat untuk membahas keamanan dan keandalan pasokan listrik sekaligus memberikan bantuan supervisi instalasi listrik.
"Komunikasi dan koordinasi ini sangat penting untuk mengetahui berbagai kendala dan harapan pelanggan sehingga kami dapat merespons dan mencari solusinya dengan cepat dan tepat," katanya.
Baca juga: PLN salurkan stimulus listrik ke 6,1 juta pelanggan di Jabar
Baca juga: Konsumsi listrik industri otomotif di Jawa Barat naik 20,9 persen
Baca juga: PLN UP2B Jabar sebut ada tujuh kasus gangguan listrik karena layangan