Bandung (ANTARA) - Yayasan Baitul Mal (YBM) PLN Jawa Barat (Jabar) bersinergi dengan PLN UID Jawa Barat memberikan bantuan penyambungan listrik ke 33 madrasah yang tersebar di seluruh wilayah provinsi sebagai bentuk komitmen PLN UID Jawa Barat menerangi Tanah Pasundan dan kepedulian terhadap dunia pendidikan.
GM PLN UID Jawa Barat Agung Nugraha, Jumat, mengatakan sinergitas ini sekaligus menanggapi adanya informasi dari Kantor Wilayah Kemenag Jabar dan pemerintah kabupaten/kota di Jabar bahwa ada 2.522 madrasah di Jabar yang belum teraliri listrik.
"Setelah mengetahui data madrasah belum berlistrik ini, kami melalui Yayasan Baitul Mal PLN yang merupakan badan yang menerima zakat, infak, dan sodakoh dari pendapatan karyawan PLN setiap bulan, berinisiatif memberikan bantuan penyambungan listrik ke madrasah," kata Agung seusai acara penyalaan listrik di Madrasah Tahfidz Quran Majalaya, Kabupaten Bandung.
"Semoga dapat membantu keberlangsungan kegiatan belajar mengajar di madrasah-madrasah," lanjut dia.
Dia mengatakan PLN berkomitmen akan tetap menjaga kehandalan pasokan listrik dan menerapkan protokol kesehatan dalam pelaksanaan kerja selama memasuki masa normal baru.
Selain itu, agar pasokan listrik semakin andal saat Normal Baru, PLN UID Jabar telah menyiapkan 3.799 orang pegawai Pelayanan Teknik, 437 pegawai teknik dan 1.637 pegawai vendor jaringan yang siaga apabila terjadi hal-hal yang perlu ditangani segera.
Petugas tersebut bersama pegawai kritikal seperti dispatcher, operator, dan pencatat meter bekerja dengan tetap mematuhi protocol kesehatan COVID-19.
Sementara itu pegawai PLN UID Jabar yang bersifat pendukung dan administratif pun kini bertahap mulai bekerja di kantor.
Terkait program bantuan tersebut, Kepala Sekolah Madrasah Tahfidz Qur'an yang berlokasi di Kampung Sukamanah Desa Bojongkunci Kabupaten Bandung, Ahmad mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi PLN.
"Kami sangat senang sekali dengan bantuan listrik yang sudah diberikan PLN khususnya Yayasan Baitul Mal PLN. Semoga PLN semakin sukses dunia akhirat," kata dia.
Sebelumnya, saat mengetahui ada madrasah yang belum teraliri listrik, petugas PLN langsung mendatangi kantor Kementerian Agama dan melakukan survey sampling ke 146 madrasah.
Dari hasil sampling diketahui bahwa madrasah tersebut belum terlistriki karena berbagai faktor seperti bangunan madrasah masih baru sehingga belum ada instalasi listriknya, tidak memiliki meter sendiri sehingga menumpang ke listrik tetangga (levering), jauh dari jaringan, dan sebagainya.
Menindaklanjuti hal tersebut, PLN UID memberikan bantuan kepada 33 madrasah yang telah siap untuk dilaksanakan penyambungan listriknya.
Baca juga: PLN diminta bisa mengaliri listrik ke seluruh pelosok Sukabumi
Baca juga: Ini bahayanya main layang-layang dekat jaringan listrik