Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyebutkan sebanyak 1,54 juta pendidik dan tenaga kependidikan telah mendapat vaksinasi COVID-19.
“Hingga hari ini, sebanyak 1,54 juta pendidik dan tenaga kependidikan telah menerima vaksinasi atau sekitar 28 persen dari target 5,6 juta pendidik dan tenaga kependidikan,” ujar Nadiem dalam Rapat Kerja Komisi X DPR yang dipantau di Jakarta, Senin.
Nadiem menjelaskan hanya dalam waktu yang relatif singkat, jutaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan mendapatkan vaksinasi.
Ia memberikan apresiasinya pada Kementerian Kesehatan, Satgas COVID-19 baik pusat dan daerah, tim Kemendikbud dan dinas pendidikan di daerah.
Laju vaksinasi pendidik dan tenaga kependidikan sempat terhambat karena Kemenkes mengalami isu ketersediaan (impor) vaksin pada bulan April.
Saat ini, ketersediaan vaksin sudah tidak menjadi masalah lagi karena Kemenkes memastikan impor vaksin sehingga total vaksin yang sudah diterima sebanyak 75 juta.
“Namun perbedaan pendidik dan tenaga kependidikan yang mendapatkan vaksinasi untuk tiap daerah mengalami perbedaan,” tambah dia.
Di DKI Jakarta sebanyak 123.000 pendidik dan tenaga kependidikan telah mendapatkan vaksinasi atau sekitar 78 persen. Begitu juga di DI Yogyakarta sebanyak 75 persen pendidik dan tenaga kependidikan telah mendapatkan vaksinasi atau sekitar 63.000 pendidik dan tenaga kependidikan.
Rata-rata nasional pendidik dan tenaga kependidikan yang mendapatkan vaksinasi sebanyak 28 persen. Namun kondisi ini berbeda dengan Maluku Utara sebanyak tiga persen dan Aceh sebanyak dua persen.
Nadiem optimistis target vaksinasi sebanyak 5,6 juta pendidik dan tenaga kependidikan mendapatkan vaksinasi. Untuk mempercepat hal tersebut, Kemendikbud akan menggerakkan 13.000 vaksinator yang berasal dari PTN, PTS maupun perguruan tinggi bidang kesehatan.
Baca juga: Pemkot Bandung optimistis vaksinasi guru tuntas awal Juni
Baca juga: Cianjur genjot vaksinasi untuk 8.000 guru yang belum divaksin
Baca juga: 23 persen guru di Indonesia sudah divaksin