London (ANTARA) - Bitcoin tergelincir di bawah 40.000 dolar AS pada Rabu, mencapai level terendah 3,5 bulan dan menyeret koin digital lainnya setelah China memberlakukan pembatasan baru pada transaksi yang melibatkan uang kripto.
Bitcoin, uang kripto terbesar dan paling terkenal, mendapat tekanan menyusul serangkaian cuitan dari bos Tesla Elon Musk tetapi berita dari China mengirimkannya ke level serendah 38.514 dolar, dengan penurunan 9 persen.
Nilai koin tersebut saat ini turun 40 persen dari rekor tertinggi 64.895 yang dicapai pada 14 April. Ini juga menuju penurunan bulanan pertama sejak November 2018.
Pergerakan Bitcoin menghantam aset kripto lainnya juga, dengan Ether, koin yang terhubung ke jaringan blockchain ethereum, turun 15 persen menjadi 2.875,36 dolar, sementara dogecoin berbasis meme anjlok 18 persen, menurut pelacak pasar Coingecko.
Saham Coinbase, perusahaan yang memperjualbelikan kripto, yang terdaftar di bursa Frankfurt, merosot 6 persen, telah turun di bawah harga pencatatan perdana senilai 250 dolar pada awal pekan ini.
Penurunan kripto dipicu minggu lalu oleh penolakan Musk untuk menerima bitcoin sebagai alat pembayaran untuk Tesla. Kicauan berikutnya menyebabkan kebingungan lebih lanjut mengenai apakah pembuat mobil itu telah melepaskan kepemilikan koinnya.
Penjualan diperburuk oleh pengumuman China yang melarang lembaga keuangan dan perusahaan pembayaran untuk menyediakan layanan yang terkait dengan transaksi mata uang kripto. Pemerintah China juga memperingatkan investor mengenai perdagangan kripto yang spekulatif.
Cryptowatchers memperkirakan penurunan lebih lanjut, dengan mengatakan bahwa penurunan hingga di bawah 40.000 dolar telah menembus batas teknikal utama yang bisa mendorong aksi jual lanjutan.
Yang lebih penting lagi, investor bisa saja beralih dari bitcoin kembali ke emas, kata analis di JPMorgan, dengan mengutip data yang dikumpulkan berdasarkan minat terbuka dalam kontrak berjangka bitcoin CME.
Ini menunjukkan "penurunan paling curam dan lebih berkelanjutan" di bitcoin berjangka sejak Oktober lalu, katanya kepada klien, dengan menambahkan, "gambaran aliran bitcoin terus memburuk dan mengarah pada pengurangan berkelanjutan oleh investor institusional."
Aksi jual aset kripto tepat pada saat ketakutan inflasi sedang naik daun menghapus kesan kelompok aset kripto sebagai lindung nilai atas inflasi.
Sebaliknya, lindung nilai yang lebih tradisional telah mendapatkan dukungan, dengan emas naik hampir 6 persen pada bulan ini.
Aksi jual baru-baru ini dalam bitcoin dan mata uang digital lainnya telah membuat kapitalisasi pasar semua uang kripto kembali di bawah 2 triliun dolar, turun dari rekor 2,5 triliun dolar baru-baru ini.
Baca juga: Aset YFI kripto pertama yang tembus Rp1 miliar
Baca juga: Ethereum kembali naik tembus Rp52,5 juta
Baca juga: Waspada penawaran investasi berkedok aset kripto