Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan hingga pekan ini jumlah masyarakat lanjut usia (lansia) yang telah menerima vaksin COVID-19 baru mencapai 10 persen dari total 21 juta lansia atau kelompok masyarakat berusia 60 tahun ke atas.
Maka dari itu, Reisa dalam konferensi pers daring di Jakarta, Senin, meminta partisipasi masyarakat, khususnya para anak muda, untuk mengajak para lansia mengikuti program vaksinasi COVID-19.
“Ingat mereka yang membawa kita untuk divaksinasi saat kita masih bayi atau kecil. Wajar kan kalo kita bawa mereka untuk divaksinasi sekarang. Dari 21 juta lansia yang berhak menerima vaksin, baru sekitar 10 persen yang sudah divaksin,” kata Reisa.
Reisa mengajak para anak muda untuk melakukan tiga amal kebaikan, yakni pertama memberikan informasi yang tepat dan terkini soal vaksin COVID-19. Kedua, membawa dan mendaftarkan para lansia yang memiliki hak menerima vaksin ke fasilitas kesehatan atau sentra vaksinasi COVID-19 terdekat.
“Ketiga, dampingi mereka dan bantu mereka untuk merasa nyaman ketika proses vaksinasi. Lakukan juga hal itu saat masa observasi,” ujarnya.
Vaksin COVID-19 yang digunakan pemerintah, ujar Reisa, sudah terbukti aman dan mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta diperbolehkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Bantu para lansia memahami bahwa vaksin COVID-10 aman. Bukti keamanan vaksin sudah dibuktikan oleh beberapa lansia yang telah menerima vaksin,” ujarnya.
Reisa mengingatkan kembali pentingnya vaksin COVID-19 sebagai perlindungan terhadap bahaya virus Corona, terutama bagi masyarakat lansia yang termasuk kelompok berisiko tinggi menjadi fatal jika terpapar.
Adapun secara nasional, hingga Senin ini, pemerintah sudah memberikan lebih dari 15,4 juta suntikan vaksin COVID-19 kepada masyarakat yang terdiri dari tenaga kesehatan, lansia dan pelayan publik.
Baca juga: Cianjur tetap berikan vaksinasi selama puasa
Baca juga: Sudah lebih dari 15,4 juta suntikan vaksin diberikan