Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat, melibatkan alim ulama dalam upaya mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkoba, karena sebagian besar wilayah Jabar saat ini masuk dalam urutan tertinggi penyalahgunaan narkoba di Indonesia.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum di Cianjur Selasa, mengatakan pemprov akan melibatkan ulama untuk mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkoba karena dengan meningkatkan keimanan dapat menjadi mencegah warga Jabar tidak menjadi penyalahguna narkoba.
"Ulama sangat berperan untuk meningkatkan keimanan warga dari berbagai kalangan, termasuk mereka dapat dengan mudah memberikan pemahaman agar warga terhindar dari penyalahgunaan narkoba serta mensosialisasikan pentingnya memerangi narkoba," katanya.
Bahkan tambah dia, ulama akan mudah memasukkan program pencegahan dalam setiap ceramah yang akan diberikan karena jumlah mereka banyak dan dapat masuk ke berbagai kalangan di Jabar, sehingga peran aktif alim ulama Jabar akan terus ditingkatkan hingga ke wilayah terujung.
Sementara Kepala BNN Jabar, Sufyan Syarif, mengatakan saat ini sebagian besar wilayah di Jabar, masuk urutan pertama penyalahgunaan terbanyak di Indonesia, sehingga berbagai cara harus dilakukan pihaknya termasuk berkoordinasi dengan Pemprov Jabar, untuk mencari solusi guna menekan angka tersebut.
Bahkan angka penyalahgunaan narkoba di Jabar, tutur dia, sudah terjadi dari usia sekolah SMP, dimana mereka mulai mengenal obat-obatan terlarang yang dampaknya hampir sama dengan menggunakan narkoba jenis sabu atau ganja.
"Kami juga fokus menangkap pengedar obat terlarang berbagai jenis, dimana pengedar menyasar anak usia sekolah mulai tingkat SMP ke atas. Ini menjadi tanggung jawab bersama, sehingga kepedulian berbagai kalangan dibutuhkan, untuk memerangi peredaran narkoba dan obat terlarang," katanya.
Ia menambahkan, tingginya penyalahgunaan narkoba di Jabar, karena sebagian besar wilayah merupakan daerah penyangga ibukota, sehingga masih banyak peredaran narkoba yang dengan mudah keluar masuk ke wilayah hukum di Jabar.
"Untuk itu, kita berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk terus menekan dan mempersempit ruang gerak pengedar narkoba ke Jabar. Termasuk melibatkan alim ulama sebagai corong untuk mensosialisasikan tentang bahaya narkoba hingga ke pelosok," katanya.
Baca juga: Wakil Gubernur Jabar dorong pesantren bangun kemandirian ekonomi
Baca juga: DLH catat 23.000 ton sampah dihasilkan setiap hari di Jabar
Jawa Barat libatkan alim ulama untuk cegah peredaran narkoba
Selasa, 23 Maret 2021 21:57 WIB