Karawang (ANTARA) - Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) memastikan ceceran minyak mentah yang mencemari sejumlah titik perairan Kabupaten Karawang, Jabar, sekitar dua pekan lalu bukan dari produksi PHE ONWJ.
Corporate Secretary PHE ONWJ Whisnu Bahriansyah, di Karawang, Kamis, mengatakan beberapa waktu lalu pihaknya telah melakukan uji laboratorium sampel minyak mentah tersebut.
Hasilnya, ceceran minyak mentah tersebut berbeda dengan karakter minyak yang selama ini diproduksi oleh PHE ONWJ.
“Kami telah melakukan uji laboratorium untuk mengidentifikasi sampel minyak yang diambil di beberapa titik wilayah perairan Karawang. Dari hasil laporan laboratorium Geoservices ternyata sampel minyak itu tidak memiliki kesamaan komposisi hidrokrabon dengan minyak yang diproduksi PHE ONWJ,” katanya.
Menurut dia, uji lab itu dilakukan dengan menggunakan metode Gas Cromatography and Mass Spectroscopy. Tujuan dari pengujian ini, tak lain untuk mengetahui sumber tumpahan minyak tersebut. Termasuk, uji karakteristik sampel tumpahan minyak terhadap beberapa jenis minyak yang diproduksi oleh PHE ONWJ.
“Untuk sampel tumpahan minyak, kita ambil dari Pulau Kelor (Kepulauan Seribu), Pulau Putri di Karawang, serta sampel minyak yang melintas di Perairan Karawang dan di sekitar fasilitas PHE ONWJ,” kata dia.
Ditanya dari mana sumber minyak itu, Whisnu mengaku tidak mengetahui secara pasti. Pastinya dari hasil laboratorium, sampel minyak mentah yang ditemukan itu tidak berkorelasi dengan minyak mentah dari Sumur YYA, Fasilitas Papa, Fasilitas Mike-Mike (MM) dan Fasilitas KLA milik PHE ONWJ.
Meski begitu, pihaknya tetap proaktif melakukan pembersihan di pesisir Karawang.
Di periode 22 Februari-9 Maret 2021, Tim PHE ONWJ bersama Pertamina Patra Niaga, Elnusa dan masyarakat sekitar berinisiatif membersihkan minyak mentara yang berceceran di 14 titik dengan mengerahkan ratusan personel per hari.
“Kami menyisir 50 kilometer di garis pantai hingga Bekasi. Hingga 7 Maret, sudah terkumpul 8.500 karung ukuran 5 kilogram berisi pasir yang tercampur minyak,” katanya.*
Baca juga: Realisasi investasi di Karawang kedua tertinggi di Jabar
Baca juga: Pasien COVID-19 yang dirawat di Karawang bertambah jadi 1.136 orang