Garut, Jabar (ANTARA) - Warga yang rumahnya terdampak bencana tanah longsor di Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat mengungsi secara mandiri di rumah saudara maupun mengontrak karena masa tanggap darurat yang ditetapkan pemerintah sudah habis.
"Warga masih mengungsi, mereka sekarang mengungsi secara mandiri," kata Camat Cilawu Mekarwati di Garut, Jumat.
Ia menuturkan bencana longsor tanah tebing masih membahayakan masyarakat yang tinggal di sekitarnya sehingga tidak disarankan untuk kembali ke rumahnya.
Rumah yang terdampak maupun terancam bahaya longsor, kata dia, tercatat sebanyak 73 rumah terdiri dari 88 kepala keluarga atau 303 jiwa yang saat ini memilih mengungsi untuk menghindari risiko dari bencana tersebut.
"Artinya sekarang tidak terpusat di pengungsian, tapi di tempat saudaranya atau ada juga yang dikontrakan, semua 73 rumah, 88 KK atau 303 jiwa," katanya.
Ia menyampaikan posko pengungsian untuk warga terdampak bencana tanah longsor itu sudah kosong karena pemerintah sudah menutup masa tanggap darurat.
Selanjutnya, kata dia, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) segera memberikan laporan hasil peninjauan lokasi bencana longsor dan tempat relokasi warga yang aman dari bencana.
"PVMBG sudah meninjau ke lokasi, secara lisan mereka merekomendasikan warga yang di radius 45 meter tidak tinggal di rumahnya, nantinya mereka harus relokasi," kata Mekarwati.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Garut Daris Hilman mengatakan tanggap darurat sudah habis sejak 28 Februari 2021, selanjutnya persiapan untuk direlokasi ke tempat yang aman dari bencana.
Meski sudah habis masa tanggap daruratnya, kata Daris, pihaknya tidak menelantarkan pengungsi, mereka tetap mendapatkan perhatian dari pemerintah dengan disiapkan kebutuhan pokok yang pengelolaannya dilakukan sendiri.
"Kita sudah sediakan 'buffer stock' untuk kebutuhan 41 hari ke depan sejak masa tanggap darurat usai, mereka bisa olah sendiri," katanya.
Bencana tanah longsor di Desa Karyamekar sudah terjadi sejak 2015, kemudian terus meluas dan terakhir longsoran cukup besar terjadi 12 Februari 2021 hingga akhirnya seluruh warga harus mengungsi.
Rumah warga yang terancam bahaya bencana tanah longsor itu berada di atas tebing, sementara tanah tebing terus terjadi pergerakan yang mengancam bahaya bagi masyarakat yang tinggal di atasnya.
Baca juga: Pemkab Garut belum pastikan lahan relokasi untuk korban longsor Cilawu
Baca juga: Pemkab Garut libatkan PVMBG untuk relokasi korban longsor Cilawu
Baca juga: Legislator desak Pemkab Garut tetapkan tanggap darurat longsor di Cilawu
Warga terdampak longsor di Cilawu Garut ngungsi secara mandiri
Jumat, 5 Maret 2021 19:00 WIB