Jakarta (ANTARA) - Masjid Istiqlal menjadi lokasi vaksinasi massal COVID-19 bagi tokoh lintas agama yang
pelaksanaannya mulai Selasa hingga satu pekan ke depan.
"Di sini (Masjid Istiqlal) rata-rata satu hari 500-1000 orang divaksin. Rencananya kegiatan ini dilakukan dalam sepekan. Ada di tempat-tempat lain juga, tapi di tempat ibadah yang paling besar di sini," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat mengecek berlangsungnya vaksinasi massal di Masjid Istiqlal, Selasa.
Kegiatan vaksinasi di Masjid Istiqlal itu nantinya tidak hanya dilakukan untuk pemuka agama tapi juga untuk masyarakat luas yang memilih lokasi Masjid Istiqlal.
Pelaksanaan vaksinasi di Masjid Istiqlal dilakukan di bagian bawah atau bagian basement masjid.
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar bangga dan bahagia karena Masjid Istiqlal dapat memfasilitasi kebutuhan masyarakat lintas agama.
"Hari ini kami berbangga dan berbahagia di Masjid Istiqlal ini kita mampu memfasilitasi kegiatan vaksin ini bukan hanya umat Islam tapi semua umat beragama datang ke masjid ini. Ini membuktikan Masjid Istiqlal bukan hanya untuk umat Islam tapi juga untuk segenap bangsa Indonesia," ujar Umar.
Vaksin COVID-19 mulai diberikan kepada masyarakat umum selain tenaga kesehatan.
Periode kedua ini orang lanjut usia (lansia), ASN, anggota TNI-Polri, warga dengan pekerjaan berisiko seperti wartawan serta pedagang menjadi sasaran pemberian vaksin COVID-19.
Adapun vaksinasi untuk periode yang sudah didistribusikan ke provinsi-provinsi di Indonesia berjumlah 38 juta dosis vaksinasi.
Baca juga: Wapres berharap masjid jadi tempat pelestarian Islam moderat
Baca juga: Wapres sebut terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral simbol kebhinnekaan
Baca juga: Presiden: Renovasi Masjid Istiqlal bukan untuk gagah-gagahan