"Sepuluh rumah panggung terancam ambruk dan jalan desa sepanjang 25 meter juga mengalami ambles sekitar 30 sampai 50 sentimeter," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Garut Tubagus Agus Sofyan di Garut, Selasa.
Ia menuturkan hujan deras yang berlangsung lama mengguyur wilayah selatan Garut, salah satunya di Kecamatan Banjarwangi menyebabkan terjadinya pergerakan tanah hingga sampai longsor.
Pergerakan tanah di Kampung Cibeureum, Desa Dangiang, Kecamatan Banjarwangi itu, kata Tubagus, tidak menimbulkan korban jiwa, seluruh warga yang rumahnya terancam bahaya bencana sudah diungsikan ke rumah saudaranya.
"Tidak ada yang mengungsi soalnya diamankan di rumah sanak saudara," katanya
Ia menyampaikan tim BPBD Garut bersama petugas dari berbagai instansi lain sudah terjun ke lapangan untuk menanggulangi daerah yang terdampak bencana longsor.
Kecamatan Banjarwangi itu, kata dia, tidak hanya dilanda tanah longsor, tapi diterjang banjir bandang yang menyebabkan rumah warga tergenang air campur lumpur, bahkan kendaraan mini bus terseret arus banjir.
Tubagus mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap ancaman bencana alam yang bisa terjadi kapan saja tanpa bisa diprediksi saat musim hujan.
"Mengimbau kepada warga sekitar agar berhati-hati dalam menghadapi musim penghujan, penduduk yang terdampak diungsikan ke rumah sanak saudara yang lebih aman," katanya.
Baca juga: Pemkab Garut tunggu kajian PVMBG untuk relokasi korban pergerakan tanah
Baca juga: Pergerakan tanah di Garut rusak 18 rumah warga
Baca juga: Pemkab Garut siapkan tim teknis teliti penyebab tanah longsor di selatan