Bandung (ANTARA) - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Barat, PT Agro Jabar terus meningkatkan performa bisnisnya salah satunya menggenjot bisnis yakni dengan mengembangkan bisnis daging sapi dan budidaya lobster.
"Untuk memenuhi kebutuhan daging sapi khususnya di Jawa Barat dan pengembangan budidaya serta perdagangan lobster. PT Agro Jabar sebagai BUMD Jawa Barat telah menandatangani Nota Kesepahaman atau MoU dengan PT Gerbang NTB Emas sebagai BUMD Nusa Tenggara Barat," kata Direktur Utama PT. Agro Jabar Kurnia Fajar, Kamis.
Penandatanganan MoU antara Direktur Utama PT Agro Jabar Kurnia Fajar dan Direktur Utama PT Gerbang NTB Emas Samsul Hadi disaksikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Sekretaris Daerah Nusa Tenggara Barat Lalu Gita Ariadi.
Kurnia mengatakan dengan adanya kerja sama ini diharapkan PT Agro Jabar dapat berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan daging sapi khusus di Jawa Barat, di mana rencananya, Agro Jabar pada tahun 2021 akan mendatangkan 1.000 ekor sapi dari Nusa Tenggara Barat melalui PT Gerbang NTB Emas.
"Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Jabar, kebutuhan daging sapi mencapai 193.255 ton setara 1.017.138 ekor sapi. Sedangkan untuk Idul Adha biasanya ada tambahan kebutuhan sapi mencapai 18.000 ekor," kata dia.
"Selain itu, kami kan mengembangkan budi daya dan perdagangan lobster bersama PT Gerbang NTB Emas di NTB. Pada tahun 2021 direncanakan kerjasama ini akan memproduksi lobster 200 kg per pecan," lanjut Kurnia Fajar.
Penyediaan benih unggul
PT Agro Jabar terus meningkatkan performa bisnisnya salah satunya menggenjot bisnis dan industri pangan dengan mengembangan komoditas jagung, Jagung merupakan komoditas yang strategis karena produktivitas dan kegunaannya yang beragam mulai dari pakan, pangan, energi dan bahan baku industri.
Untuk meningkatkan produksi jagung nasional khususnya di Jawa Barat maka PT Agro Jabar bekerja sama dengan perusahaan BUMD milik Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yaitu PT Benindo sebagai penyedia benih jagung hibrida yang unggul dengan potensi hasil 12.2 ton/ha sampai dengan 13.7 ton/ha dengan brand HJ 21 Agritan, Nakula Sadewa 29 dan NA JH37.
"Selain keunggulan tahan beberapa penyakit juga toleran terhadap kekeringan dan nitrogen rendah," kata Kurnia.
Kemarin pihaknya menghadiri panen perdana jagung yang dilakukan secara simbolis oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Nusa Tenggara Barat yang diwakili Sekretaris Daerah Lalu Gita Ariadi, Wakil Gubernur terpilih Sumatera Barat Audi Joinaldy, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, di Kebun Wanaraja, Kabupaten Garut salah satu unit kebun Agro Jabar yang memiliki luas areal sekitar sekitar 10,6 hektare.
Pada kesempatan tersebut, kata Kurnia, pihaknha turut mengundang beberapa stake holder yang berkepenting dalam peningkatan pengembangan produksi komoditas jagung, diantaranya beberapa varietas jagung hibrida yang ditanam diantaranya HJ 21 Agritan, Nakula Sadewa 29 dan NA JH37 yang memiliki beberapa keunggulan seperti memiliki potensi produksi antara 12.2 ton/ha sampai dengan 13.7 ton/ha, tahan beberapa penyakit juga toleran terhadap kekeringan dan nitrogen rendah di dalam tanah.
Selain melakukan panen jagung bersama juga dilakukan peresmian Smart Greenhouse yang merupakan bentuk kerja sama kolaborasi bisnis antara BUMD PT Agro Jabar dengan PT Agrindo Karya Persada.
Smart greenhouse ini memiliki keunikan tersendiri dibandingkan greenhouse pada umumnya dan hal tersebut dikarenakan bangunan tersebut didukung dengan teknologi smart farming melalui pengontrolan secara otomatis (auto control).
Pengontrolan tersebut dirancang pada aplikasi pemupukan dan pengairan (irigasi) untuk dapat meningkatkan efektifitas pertumbuhan dan produktivitas tanaman budidaya melalui komputerisasi.
"Hal ini sesuai dengan misi pemerintah provinsi Jawa Barat selain kolaborasi yaitu kaitannya dengan inovasi berbasis teknologi 4.0," kata dia.
Menurutnya, sistem pertanian yang akan digunakan pada area greenhouse menggunakan sistem irigasi tetes (drip irrigation) dan Nutrient Film Technique (NFT).
Komoditas yang akan dibudidayakan adalah kategori tanaman high value added, seperti tanaman melon, paprika, tomat cherry, tomat beef, timun suri, selada (lettuce).
"Total lahan yang akan dikerjasamakan merupakan lahan milik PT Agro Jabar yang terletak di Desa Wanajaya, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut dengan total lahan greenhouse mencapai 5 hektare," kata dia.
Pada tahun 2020, telah dibangun Greenhouse tahap satu seluas 3.000 meter persegi kemudian akan dibangun greenhouse beserta fasilitas pendukung yang direncanakan mencapai 30.000 meter persegi (lima hektare) selama empat tahun ke depan.
Baca juga: Gubernur Emil minta Agro Jabar manfaatkan hasil tanam masyarakat
Baca juga: Penuhi kebutuhan pasar ,PT Agro Jabar bentuk asosiasi petani
Baca juga: Pemprov Jabar gandeng Agro Jabar terkait bansos tahap tiga