Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada perdagangan akhir tahun berpotensi ditutup menguat didukung sentimen positif global.
Pada pukul 9.27 WIB, rupiah bergerak menguat 35 poin atau 0,25 persen ke posisi Rp14.095 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.130 per dolar AS.
"Nilai tukar rupiah kemungkinan masih bisa menguat di akhir tahun ini, masih karena sentimen positif dari eksternal yaitu rilis stimulus fiskal AS dan prospeknya serta optimisme kesepakatan Brexit," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu.
Ariston menuturkan indeks dolar AS pagi ini juga terlihat melemah dan kembali masuk ke kisaran 89.
Menurut Ariston, pasar masih berekspektasi bahwa AS akan merilis stimulus fiskal lagi tahun depan untuk mendorong pemulihan ekonomi AS yang masih tertekan karena pandemi.
"Meskipun vaksin sudah mulai disuntikkan, tapi distribusinya belum merata dan meluas sehingga kasus penularan virus masih tinggi di AS. Jadi selama pandemi belum berakhir, pemerintah bakal mendorong program-program stimulus," ujar Ariston.
Ariston memperkirakan pada hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.080 per dolar AS hingga Rp14.120 per dolar AS.
Pada Selasa (29/12) lalu, rupiah ditutup menguat 25 poin atau 0,18 persen ke posisi Rp14.130 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.155 per dolar AS.
Baca juga: Kurs rupiah Rabu pagi menguat 16 poin
Baca juga: Kurs rupiah berpotensi menguat seiring positifnya mata uang kawasan
Baca juga: Rupiah Selasa menguat 7 poin
Kurs rupiah akhir tahun berpotensi ditutup menguat
Rabu, 30 Desember 2020 10:14 WIB