Jakarta (ANTARA) - Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, Ariston Tjendra menyatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada Selasa pagi, dipengaruhi kekhawatiran pasar terhadap masa depan ekonomi global.
“Pagi ini nilai tukar regional bergerak melemah terhadap dolar AS (Amerika Serikat). Kelihatannya konsolidasi terjadi lagi, pasar masih khawatir dengan masa depan ekonomi global karena kenaikan tarif Trump meskipun Trump sudah melakukan relaksasi dan membuka negosiasi,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Pada 2 April 2025, Donald Trump mengumumkan penerapan tarif impor terhadap barang dari 185 negara dan wilayah.
Kebijakan Trump menerapkan tarif universal sebesar 10 persen yang mulai berlaku pada 5 April, dan tarif individu mulai diberlakukan pada 9 April.
Sebelumnya pada 9 April, Trump mengumumkan bahwa ia menangguhkan kenaikan tarif atas produk dari 75 negara yang menyatakan kesediaan untuk bernegosiasi selama 90 hari. Negara-negara ini akan tetap dikenai tarif impor sebesar 10 persen.
Presiden AS mengungkapkan keterbukaan untuk mendiskusikan tingkat tarif dengan mitra dagang. Ia juga tidak menutup kemungkinan memperpanjang masa jeda tiga bulan tersebut.