Indramayu (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten Indrmayu, Jawa Barat, mencatat terdapat tambahan kasus 26 orang, terbanyak dari klaster salah satu pondok pesantren dengan delapan santri terkonfirmasi positif corona.
"Ada tambahan kasus 26, dan delapan di antaranya merupakan santri yang menjadi klaster pesantren," kata Juru Bicara Penanganan COVID-19 Kabupaten Indramayu Deden Bonni Koswara di Indramayu, Kamis.
Deden mengatakan dengan adanya penambahan delapan santri yang terkonfirmasi positif COVID-19, maka total klaster salah satu pondok pesantren yang berada di Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu, menjadi 28 orang.
Menurutnya klaster ponpes sendiri, yaitu adanya pengambilan paksa jenazah pasien positif COVID-19 yang akan dimakamkan secara protokol kesehatan oleh petugas, namun oleh masyarakat jenazah dipaksa dibawa ke ponpes terlebih dahulu.
"Jadi untuk total ada 26 santri dan dua pengasuh ponpes," katanya.
Deden menambahkan untuk kontak erat dari 26 kasus baru masih dilakukan pendataan, agar bisa sesegera mungkin memutus rantai penularan.
"Untuk kontak erat kami masih lakukan pendataan sampai saat ini," ujarnya.
Ia mengatakan data terakhir yang dimilikinya, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Indramayu terdapat 663 orang, dengan perincian 265 orang telah sembuh, 358 dalam perawatan, dan 40 meninggal dunia.
Baca juga: 18 santri di Indramayu dinyatakan positif COVID-19
Baca juga: Wagub Jabar ajak pengurus pesantren terapkan protokol kesehatan ketat
Baca juga: Wabup Garut minta akses pesantren harus diperketat untuk cegah COVID-19