Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Cianjur, Jawa Barat, mencatat puluhan kepala keluarga dari delapan kampung di Kecamatan Agrabinta kembali mengungsi karena perkampungan terendam banjir bandang setinggi satu meter akibat curah hujan tinggi dengan intensitas lebih dari dua jam, sehingga menyebabkan Sungai Cidadap meluap.
Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan saat dihubungi, Senin, mengatakan hingga siang menjelang intensitas hujan di wilayah selatan masih tinggi, sehingga pihaknya mengimbau warga untuk bertahan di pengungsian, guna menghindari hal yang tidak diinginkan. Sedikitnya 73 kepala keluarga dari delapan kampung mengungsi sejak Minggu malam.
"Tingginya curah hujan dengan intensitas lama, membuat Sungai Cidadap yang membentang di wilayah Agrabinta, meluap. Air dengan ketinggian 1 meter mengenangi perkampungan warga yang terletak dibantaran sungai. Sejak tengah malam petugas dan relawan langsung mengevakuasi warga karena ditakutkan banjir bertambah tinggi," katanya.
Puluhan kepala keluarga yang terdiri dari 200 jiwa diungsikan ke sejumlah titik yang dinilai aman dari jangkauan banjir. Menjelang siang kaum pria, memastikan kondisi rumah mereka yang terendam banjir, beberapa orang diantaranya sudah mulai membersihkan rumah dari lumpur yang terbawa banjir, namun menjelang malam, mereka diimbau untuk bertahan di pengungsian.
Hal tersebut, ungkap dia, untuk menghindari banjir susulan yang dapat datang setiap saat, seiring hujan deras yang kerap turun sore menjelang malam. Pihaknya masih menyiagakan petugas dibantu relawan dan aparat setempat, sebagai upaya cepat dalam menangani bencana alam yang dapat terjadi setiap saat terutama ketika hujan kembali turun deras dengan intensitas tinggi.
"Saat ini petugas dan relawan masih melakukan pendataan terkait kerusakan akibat banjir. Sebagian besar warga di delapan kampung, terutama wanita dan anak-anak kami imbau untuk bertahan di pengungsian karena banjir susulan dapat terjadi setiap saat, terutama sore ini hujan kembali menguyur sebagian besar wilayah Cianjur," katanya.
Tidak hanya banjir, tutur Irfan, hujan deras dengan intensitas lama, mengakibatkan longsor di Desa Sukamanah, Kecamatan Agrabinta. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun empat rumah terancam, sehingga pemilik diimbau waspada dan segera mengungsi jika melihat tanda alam akan terjadinya longsor susulan.
"Kami masih melakukan pendataan dampak dari longsor di Desa Sukamanah, informasinya material longsor menutup jalan lingkungan dan mengancam empat rumah warga. Kami sudah mengimbau pemilik rumah melalui relawan untuk mengungsi jika hujan kembali turun deras dan berdampak longsor kembali meluas," katanya.
Baca juga: Khawatir banjir susulan, seratusan KK di Cianjur mengungsi
Baca juga: PMI distribusikan berbagai paket bantuan untuk korban banjir Cianjur
Baca juga: BPBD Cianjur masih berupaya membuka jalan tertimbun longsor
Puluhan keluarga delapan kampung di Cianjur ngungsi akibat banjir
Senin, 16 November 2020 15:53 WIB