Jakarta (ANTARA) - Pemerintah melanjutkan Bantuan Sosial Tunai (BST) bagi masyarakat yang terdampak COVID-19 hingga Juni 2021 dengan jangkauan menjadi 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari sebelumnya sembilan juta.
"Sesuai Keputusan Presiden akan dilanjutkan sampai Juni 2021. Tahun depan jumlah sasarannya menjadi 10 juta KPM," kata Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial Asep Sasa Purnama dalam dialog Bantuan Sosial Tunai Dukung Masyarakat Saat Pandemi yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.
Selain itu, nilai bantuan juga akan berkurang menjadi Rp200 ribu per KPM per bulan dengan pertimbangan akan cukup banyak bantuan lainnya yang juga digulirkan pemerintah.
Sebelumnya BST telah disalurkan pada April-Juni 2020 dengan nilai bantuan sebesar Rp600 ribu per KPM, kemudian berkurang menjadi Rp300 ribu per KPM pada Juli-Desember 2020 seiring dengan bantuan-bantuan lain yang juga diberikan oleh berbagai kementerian/lembaga.
BST gelombang I dan II hanya menjangkau 33 provinsi karena DKI Jakarta mendapatkan bantuan sosial sembako. Sedangkan pada 2021 BST akan menjangkau semua provinsi termasuk DKI Jakarta.
Lebih lanjut Asep mengatakan realisasi BST secara nasional hingga saat ini sudah mencapai 82 persen.
Penyaluran dilakukan bekerja sama dengan PT Pos melalui kantor pos, komunitas dan juga langsung ke rumah-rumah bagi warga disabilitas berat maupun usia lanjut termasuk ke daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan dalam pendistribusian BST, pihaknya mengerahkan 16.000 personel.
"Kami punya 4.500 Kantor Pos di seluruh Indonesia, kita akan mengirim undangan kepada penerima BST untuk mengambil bantuan. Kalau jauh dari Kantor Pos, sekitar lima km, kita yang datang ke kantor RW atau komunitas, kalau terlalu jauh sampai 20 km dan tidak mungkin berkumpul, kami antarkan ke rumah," kata Faizal.
Dari sembilan juta KPM yang menjadi target BST, sebanyak 8,6 juta KPM yang disalurkan PT Pos dengan serapan hingga tahap enam mencapai 96,79 persen.
Baca juga: Kemensos cairkan BST gelombang II mulai di Kota Bandung
Baca juga: Mensos berharap BST bisa meningkatkan perekonomian warga
Baca juga: Kemensos cairkan BST tahap III ke 99.575 KPM di Bandung