Jakarta (ANTARA) - Kementerian BUMN akan menggabungkan bank-bank syariah BUMN yang terdapat di masing-masing bank Himbara menjadi satu holding/subholding bank syariah BUMN dalam waktu dekat.
"Dalam konsep yang terdekat adalah (penggabungan) bank syariah BUMN, itu dalam waktu dekat," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga dalam diskusi daring di Jakarta, Senin malam.
Menurut Arya, bank syariah BUMN ini lagi proses penggabungan juga untuk bank syariah BUMN.
Dengan demikian bank syariah-bank syariah yang ada di bank-bank BUMN akan digabungkan menjadi satu bank syariah.
Di samping itu dalam waktu dekat Kementerian BUMN juga berencana untuk menggabungkan BUMN Pelindo menjadi satu holding BUMN Pelindo.
"Memang Pelindo akan diholdingkan, dalam waktu dekat akan diholdingkan. Tidak lama lagi akan menjadi holding jadi satu Pelindo saja," kata Arya.
Rencana pembentukan holding lainnya yang akan dilakukan oleh Kementerian BUMN dalam waktu dekat adalah pembentukan holding BUMN klaster pangan.
Staf Khusus Menteri BUMN tersebut mengatakan, BUMN pangan nanti akan digabungkan semua dengan RNI sebagai induk holdingnya dan ini akan dilakukan secepatnya.
Sebelumnya PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI berharap pembentukan holding BUMN klaster pangan dapat terwujud pada akhir tahun ini.
Menurut Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha RNI, Febriyanto terdapat delapan BUMN yang akan bergabung ke dalam klaster pangan dalam rangka persiapan sebagai holding.
Delapan BUMN tersebut antara lain Sang Hyang Seri, Pertani, PT Perikanan Nusantara, Perikanan Indonesia, Berdikari, PT Garam, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dan BGR Logistics.
Febriyanto juga mengatakan bahwa para petani, nelayan, BUMDes dan koperasi tersebut akan dilibatkan dalam rantai produksi sampai ke hilir menjadi bahan pangan yang siap didistribusikan atau dikomersialkan melalui jaringan ritel BUMN pangan.
Baca juga: Wapres Amin sebut merger bank syariah BUMN perkuat perbankan nasional
Baca juga: Bank Royal diubah namanya jadi Bank Digital BCA