Cianjur (ANTARA) - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meminta Gugus Tugas COVID-19 Cianjur, untuk meningkatkan pengetesan dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) terhadap 10.000 uji sampel dari warga di sejumlah kecamatan yang ada di wilayah tersebut.
"Merujuk standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Gugus Tugas COVID-19 Cianjur harus mengetes 10.000 sampel dengan metode PCR. Saat ini Cianjur baru mengetes sekitar 3 ribu sampel. Saya apresiasi Cianjur masuk zona risiko rendah (kuning), bagaimana menjaga agar bertahan, kuncinya adalah testing," katanya usai Rapat Evaluasi dan Monitoring bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Cianjuar di Pendopo Bupati Cianjur, Jumat.
Berdasarkan kajian epidemilogi, kasus positif COVID-19 di Cianjur didominasi kasus impor (imported case), sehingga pengetesan masif perlu dilakukan di sejumlah titik seperti perbatasan Cianjur dengan kabupaten lain dan pendatang atau wisatawan dari luar daerah yang datang ke destinasi wisata di wilayah tersebut.
Tes yang didahulukan ungkap Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, bagi pendatang karena hasil analisa ilmiah kasus datang dari orang luar Jabar atau imported case."Kalau Cianjur mau aman, harus melakukan test masif pada pendatang. Saya yakin tiap akhir pekan banyak yang datang ke tempat wisata Cianjur," ucapnya.
Dalam rapat tersebut juga dibahas terkait penerapan prinsip kehati-hatian dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka karena kesehatan dan keselamatan peserta didik menjadi prioritas. pihaknya meminta Pemkab Cianjur untuk mulai membuat level kewaspadaan tingkat kecamatan.
"Syaratnya siapkan protokol di sekolah, jangan hanya masker tapi pakai pelindung muka juga karena virus bisa masuk lewat mata, kapasitas kelas harus dikurangi minimal setengahnya," kata Emil.
Sedangkan terkait pelaksanaan pembagian daging saat Idul Adha, pihaknya merekomendasikan pada mustahik dilakukan secara door to door dengan tujuan menghindari potensi munculnya kerumunan dengan melibatkan Karang Taruna dan PKK dalam proses pembagian daging kurban.
"Jual beli hewan kurban kalau bisa online, pakai besek dan jangan paksakan semua memotong di hari H karena sesuai syariat juga bisa hingga H+3 Idul Adha," katanya.
Ketua Gugus Tugas COVID-19 Cianjur, Herman Suherman, mengatakan pada rapat evaluasi bersama Gubernur Jabar, pihaknya menyampaikan harapan dari kepala sekolah di Cianjur, agar pembelajaran tatap muka segera dilakukan. Meskipun pembelajaran tatap muka harus dikaji dengan komprehensif karena kesehatan dan keselamatan peserta didik tetap menjadi prioritas.
"Saya sudah sampaikan ke pak Emil terkait keinginan kepala sekolah tersebut karena penerapan sekolah kembali secara tatap muka harus dikaji terlebih dahulu yang mungkin akan diterapkan awal untuk tingkat SMA sederajat," katanya.
Sedangkan terkait masukan yang diberikan Emil untuk melakukan tes PCR, pihaknya akan segera melakukan uji sampel di 32 kecamatan yang ada. Bahkan hal yang sama juga akan dilakukan terhadap pendatang yang akan memasuki wilayah Cianjur, sebagai upaya memutus rantai penyebaran agar Cianjur bebas dari virus berbahaya termasuk Corona.
Baca juga: Pemprov Jabar tes usap massal pekerja pabrik Kabupaten Bekasi
Baca juga: Kemampuan laboratorium COVID-19 Jabar capai 2.999 spesimen/hari
Baca juga: Pemerintah akan distribusikan alat PCR ke 11 provinsi termasuk Jabar