Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPU-PRP-KPP) Kota Sukabumi, Jawa Barat, menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) untuk menyosialisasikan kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi.
"Sosialisasi ini merupakan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang tujuannya untuk memberikan edukasi kesiapsiagaaan gempa bumi khususnya kepada masyarakat sebagai penerima manfaat dari program tersebut," kata Kepala Seksi (Kasie) Perumahan DPU-PRP-KPP Kota Sukabumi Rilda Kardian Soedirman di Sukabumi, Minggu.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan kolaborasi bersama antara Pemkot Sukabumi dengan PMI setempat. Sosialisasi ini penting dilakukan khususnya untuk warga di Kelurahan/Kecamatan Baros yang menjadi lokasi percontohan program kesiapsiagaan gempa bumi yang didukung PMI Pusat dan Palang Merah Amerika
Dalam pelaksanaan program BSPS ini untuk Kelurahan Baros kuota tahun ini medapatkan sekitar 20 unit rumah yang sudah diajukan kepada kementerian terkait. Melalui sosialisasi tersebut diharapkan pengetahuan masyarakat tentang bagaimana cara antisipasi bisa meminialisasikan dampak baik korban jiwa maupun harta jika terjadi bencana gempa gumi.
Seperti diketahui wilayah Kota Sukabumi merupakan daerah rawan bencana gempa bumi seperti di Kecamatan Baros yang merupaka jalur patahan bumi atau Sesar Cimandiri yang sewaktu-waktu bencana tersebut bisa terjadi.
Maka dari itu, dengan menggandeng lembaga kemanusiaan terbesar di Indonesia ini masyarakat bisa waspada sejak dini dan mampu menanggulangi secara mandiri sebelum petugas penanggulangan bencana maupun relawan tiba di lokasi.
Lanjut dia, program ini merupakan bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI untuk mengurangi jumlah rumah tidak layak huni (rutilahu) yang prioritaskan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Kami berharap agar rumah yang dibangun bisa memenuhi kriteria teknis sesuai ketentuan misalnya aman dari gempa dilihat dari segi atap, dinding, struktur bangunan, pondasi dan arsitektur. Intinya kualitas dan kelayakan bangunan harus meningkat, jadi selain aman dan nyaman juga layak huni," tambahnya.
Rilda mengatakan khusus di Kelurahan Baros ini dengan adanya kerjasama antara tim teknis fasilitator yang sudah direkrut bersama relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) Kelurahan Baros, PMI Kota Sukabumi untuk bergotong royong dan berkolaborasi terutama dalam edukasi upaya kesiapsiagaan gempa bumi untuk para penerima manfaat.
Sementara, Ketua PMI Kota Sukabumi Suranto Sumowiryo mengatakan Kota Sukabumi menjadi proyek percontohan untuk pelaksanaan program kesiapsiagaan dan ketangguhan masyarakat dalam merespons potensi bencana gempa bumi yang didukung PMI Pusat, Amcross dan USAID.
Dalam menjalankan program ini, pihaknya tentu berkoordinasi dan berkolaborasi dengan pemerintah setempat. Adapun kelurahan yang menjadi target utama pelaksanaan program Indonesia Earthquake Readiness adalah Kelurahan Baros.
"Melalui sosialisasi tersebut masyarakat sadar akan pengetahuan dan pemahaman tentang kesiapsiagaan bencana gempa bumi di wilayahnya, karena pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana gempa bumi di komunitas perkotaan dan keterlibatan individu serta pemberdayaan masyarakat minimal di lingkungan keluarganya," katanya.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Aula Kelurahan Baros ini dihadiri 20 penerima manfaat, unsur Muspika Baros, serta tim teknis program dari DPU-PRP-KPP Kota Sukabumi maupun kelurahan Baros dan perwakilan tim program PMI Kota Sukabumi serta relawan SIBAT setempat.
Baca juga: Hewan kurban yang dijual di lapak Kota Sukabumi dipastikan kondisinya sehat
Baca juga: Sejumlah pasien positif COVID-19 di Kota Sukabumi sembuh dalam hitungan hari