Cianjur (ANTARA) - Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menggencarkan gerakan donor darah dalam gedung guna memenuhi kebutuhan darah di sejumlah rumah sakit di Cianjur yang sempat mengalami darurat darah karena efisiensi anggaran.
Kepala UTD PMI Kabupaten Cianjur Susilawati di Cianjur, Sabtu, mengatakan keterbatasan anggaran untuk menggelar donor darah massal langsung ke kelompok pendonor atau luar gedung, membuat pihaknya menggelar sejumlah program agar pendonor datang langsung ke UTD PMI.
"Berbagai program dan sosialisasi untuk menarik pendonor datang langsung ke dalam gedung atau UTD PMI, kami bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk rumah sakit yang ada di Cianjur serta kelompok donor darah, mengarahkan keluarga pasien datang langsung ke gedung," katanya.
Bahkan dalam kegiatan Hari Donor Darah Sedunia (HDDS) tahun 2025, pihaknya akan menggelar kegiatan di UTD PMI Cianjur guna membiasakan masyarakat datang langsung ke dalam gedung mendonorkan darahnya, dimana pendonor akan mendapat hadiah atau cenderamata.
Berbeda dengan kegiatan di luar ruangan, dimana pihaknya mendatangi kelompok pendonor di sejumlah wilayah mulai dari pemerintahan hingga swasta, bahkan sampai luar kota, namun sejak beberapa bulan terakhir kegiatan tersebut tidak dapat dilakukan.
"Karena keuangan kami saat ini tidak baik-baik saja akibat adanya keterlambatan pembayaran dari rumah sakit yang sampai berbulan-bulan, ditambah alat penunjang yang sudah tua dan sudah tidak bisa dibawa dalam kegiatan luar ruangan," katanya.
Pihaknya mencatat kebutuhan darah untuk enam rumah sakit yang ada di Cianjur sebanyak 1.800 labu darah per bulan, sebagian besar atau sekitar 80 persen didapat dari kegiatan di luar gedung yang tidak dapat digelar terutama di luar kota.