Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung masih mengkaji penerapan fase kehidupan normal baru yang direncanakan oleh Gubernur Jawa Barat untuk merelaksasi sejumlah sektor yang sebelumnya terdampak wabah COVID-19.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna di Bandung, Rabu mengatakan saat ini pihaknya baru membahas perkembangan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap ketiga di kota itu.
"New normal itu masih kami pelajari, tapi yang jelas bagi kami hari ini bisa mengklaim, data hari ini terhadap pandemi itu sudah masuk kategori cukup baik," katanya.
Menurutnya data COVID-19 akhir-akhir ini reproduksinya sangat lamban meski masih ada sedikit peningkatan. Ia mengklaim pengendalian COVID-19 di Kota Bandung mulai membaik.
Baca juga: Majalengka siap jalankan normal baru pada masa pandemi COVID-19
Dengan situasi tersebut, menurutnya, penerapan normal baru di Kota Bandung cukup memungkinkan. Meski begitu, keputusan tersebut ada di Wali Kota Bandung Oded M Danial.
"Dengan kondisi ini kita melihat ada ruang dimensi lain juga harus bergerak, katakanlah dimensi ekonomi, sosial, budaya dan keagamaan, kan tidak mungkin juga kita terus dalam kehidupan seperti ini," katanya.
Baca juga: Polisi tak dilengkapi senjata saat penjagaan normal baru di Jawa Barat
Saat ini satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Pamkot Bandung sudah menyiapkan skema penerapan normal baru. Nantinya pihaknya mengajukan kepada Wali Kota untuk memperbolehkan mobilitas masyarakat sebanyak 60 persen dari kehidupan normal.
"Kami akan siapkan bahan itu, tapi sekali lagi yang punya otoritas di dalam kebijakan itu tentunya wali kota yang juga ketua Gugus Tugas, dan nanti akan kami sampaikan kepada wali kota," katanya.
Baca juga: Pemprov Jawa Barat matangkan skenario tatanan normal baru
Pemkot Bandung masih kaji penerapan tatanan normal baru
Rabu, 27 Mei 2020 19:56 WIB