Jakarta (ANTARA) - Sutradara Hanung Bramantyo menganggap film "Satria Dewa Gatotkaca" yang akan ia garap lebih tepat bila disebut sebagai "super wayang", alih-alih superhero atau pahlawan super.
Bicara soal pahlawan super, pikiran orang-orang biasanya melayang pada cerita keluaran komik Marvel dan DC dari Amerika Serikat.
"Kalau saya sendiri menganggap itu super wayang," kata Hanung di Jakarta, Kamis.
Hanung menuturkan wayang punya filosofi, kehidupan, laku tubuh dan laku batin yang berbeda dengan kehidupan pahlawan super dari Amerika Serikat, itulah mengapa ia lebih suka menganggap film ini bukan film pahlawan super.
Dalam menggarap cerita, Hanung juga berkonsultasi pada pakar pewayangan.
Film yang dibintangi oleh Rizky Nazar ini akan dibuat di Semarang, Yogyakarta dan Jakarta. Untuk adegan-adegan tertentu, bakal ada efek CGI dan 3D.
Ashraf Sinclair
Selain Rizky Nazar (sebagai Yuda yang menjadi Gatotkaca), aktor Yayan Ruhiyan dan aktris Yasmin Napper juga bergabung dalam film pembuka dari Universe Satria Dewa itu.Yasmin akan memerankan tokoh Agni (teman dekat Yuda), sementara Yayan berperan sebagai Beceng, salah satu Kurawa.
Mendiang Ashraf Sinclair, suami Bunga Citra Lestari, awalnya direncanakan untuk bergabung menjadi salah satu jajaran pemain utama. Keduanya merasa bersemangat akan bekerja sama dalam film tersebut.
Hanung menuturkan ia baru saja menyelesaikan skenario pukul 02.00 WIB, selang berapa jam sebelum Ashraf mengalami serangan jantung pada 18 Februari lalu.
"Jam 5 saya dibangunin untuk shalat subuh, juga diberitahu kalau Ashraf sudah tidak ada," ujar Hanung yang merasa sangat berduka atas kepergian Ashraf.
Ia mengatakan sudah ada aktor lain yang memainkan karakter yang awalnya akan diberikan pada Ashraf, namun belum bisa diumumkan saat ini.
Film "GatotKaca" rencananya memulai syuting pada April 2020 dan akan tayang di bioskop pada Oktober 2020.